Bengkulu, – Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelar acara tahunan Kemah Budaya Selendang Sutera pada tanggal 25-27 Juli di Kalurahan Budaya Semin Gunung Kidul. Acara ini diikuti oleh 96 peserta, perwakilan dari 38 Ikatan pelajar Mahasiswa (IKPM) Provinsi di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda. Rangkaian acaranya meliputi workshop, pelatihan seni tradisional, belajar jemparingan, belajar peternakan dan pertanian, serta pentas seni dan musik tradisional.
Lurah Budaya Bendung, Bapak Didik Rubiyanto, dalam sambutannya menyatakan “Kemah Budaya Selendang Sutera tahun ini memiliki makna khusus karena menghadirkan pemuda-pemudi dari seluruh penjuru Tanah Air. Ini adalah kesempatan emas memperkenalkan kekayaan budaya Gunung Kidul sekaligus memperkuat persatuan bangsa.”
Di antara para peserta, terdapat delegasi dari Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Shandi Alamsyah dan Alfira Oktavia. Keduanya mengungkapkan antusiasme mereka dalam mengikuti berbagai kegiatan yang telah dipersiapkan oleh panitia.
Alfira, salah satu delegasi dari bengkulu, berbagi pengalamannya, “ kami sangat senang bisa hadir di sini. Selain belajar tentang budaya Kalurahan Bendung Gunung Kidul, kami juga berkesempatan bertukar pengalaman dengan teman-teman dari provinsi lain. Ini sungguh memperkaya wawasan kami tentang keberagaman Indonesia.”
Kepala Dinas Kebudayan DIY, Ibu Eni Lestari Rahayu, menekankan pentingnya acara ini dalam konteks nasional. “Kegiatan ini bukan hanya tentang pelestarian budaya lokal, tetapi juga tentang membangun pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia. Puncak acaranya adalah pentas seni kolosal yang menampilkan kesenian dari kalurahan Bendung Semin, Gunung Kidul,” ujarnya.
Puncak acara ditandai dengan pentas seni kolosal yang menampilkan kesenian dari Kalurahan Bendung Semin Gunung Kidul. Para delegasi turut ambil bagian dalam pertunjukan, menciptakan harmoni budaya yang memukau penonton.
Dengan berakhirnya Kemah Budaya Selendang Sutera 2024, diharapkan semangat pelestarian budaya akan terus terjaga dan semakin banyak generasi mudaya yang tertarik untuk mempelajari dan mengembangkan kekayaan budaya lokal dimasa mendatang.(Iwan)