Benģkulu, – Arus jalur lintas Kota Bengkulu – Kepahiang kerap dilanda longsor yang diakibatkan kondisi perbukitan dan tidak ada dinding penahan tanah, sehingga menyebabkan jalur itu terhambat bahkan lumpuh total selama berjam-jam juga berhari-hari.
Kondisi tersebut bukan tidak ada perhatian dari pihak Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu yang sudah berulang kali mengusulkan agar dilakukan peningkatan pembangunan jalan alternatif, sebagai langkah awal.
Selain itu Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu mendorong keberlanjutan tol Bengkulu-Lubuklinggau tahap 2 ruas yaitu Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah – Kepahiang dan tahap tiga ruas Kepahiang – Lubuklinggau dapat dikerjakan hingga tuntas. Sebagai solusi terbaik menyelesaikan permasalahan itu semua
Tantawi mengatakan, pembangunan jalan alternatif lainnya seperti jalur Rejang Lebong – Lebong Bengkulu Utara, jalan PLTA Musi – Lubuk Sini/ Renah Semanek Kabupaten Bengkulu Tengah, sebagai pengganti dari jalan gunung (Taba Penanjung – Kepahiang) yang merupakan jalur utama yang dilalui selama ini, akan lebih efektif dan dengan adanya jalan Tol maka jika terjadi bencana seperti pohon tumbang maupun jalan terputus akibat amblas/longsor seperti yang terjadi pada beberapa waktu terakhir, tidak akan menghambat lalu lintas masyarakat.
“Ruas jalan Bengkulu ke Kepahiang ini menjadi satu-satunya jalur penghubung antara Bengkulu ke Kepahiang, ke Rejang Lebong dan Lubuk Linggau, maupun sebaliknya. Sementara lalu lintas saat ini semakin padat, jadi kita mendorong agar pembangunan jalan tol dapat dilanjutkan kembali pembangunannya,” pungkas Tantawi.(Iwan)