Bengkulu, – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Sesditjen Pendidikan Vokasi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Saryadi memimpin delegasi Pemerintah Republik Indonesia menghadiri Sidang ke-19 pertemuan pejabat tinggi negara anggota ASEAN bidang pendidikan (The Nineteenth ASEAN Senior Officials Meeting on Education/19th SOM-ED) pada 23 Agustus 2024 dan rangkaian pertemuan terkait, yaitu 14th ASEAN Plus Three Senior Offcials Meeting/14th SOM-ED+3 dan 9th East Asia Summit Senior Officials Meeting/9th EAS SOM-ED pada tanggal 24 Agustus 2024 di Buriram, Thailand. Anggota delegasi Indonesia terdiri atas Sesditjen Pendidikan Vokasi, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi, Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, dan tim dari Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek, serta perwakilan Kementerian Luar Negeri RI.
Sidang tersebut dipimpin oleh Sekretaris Tetap, Kementerian Pendidikan Thailand, Dr. Suthep Kaengsanthia serta dihadiri oleh Pejabat Tinggi Kementerian Pendidikan negara ASEAN, negara dialogue partner ASEAN Plus Three dan East Asia Summit dengan mengusung tema Transforming Education in The Digital Era.
Sesditjen Pendidikan Vokasi, Saryadi dalam laporannya mengatakan, bahwa pelaksanaan 7 komitmen Indonesia sebagai implementasi ASEAN Work Plan on Education 2021-2025. Komitmen-komitmen tersebut mencakup peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada ranah pendidikan anak usia dini dan pendidikan inklusif, asesmen pembelajaran pada tingkat pendidikan dasar, peningkatan kapasitas kepemimpinan dan kompetensi guru, pertukaran pelajar, dan penguatan dalam kerja sama vokasi dengan sektor swasta.
“Indonesia juga menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada Singapura atas kepemimpinannya selama menjabat sebagai ASEAN TVET Council. Di bawah kepemimpinan Singapura, ASEAN telah meletakkan dasar yang kuat bagi kemajuan pendidikan berkelanjutan dan Pelatihan Teknis dan Pendidikan Vokasi (Technical and Vocational Education and Training/TVET) di Asia Tenggara,” tutur Saryadi.
Dalam pertemuan tingkat pejabat tinggi ini, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Komalasari, menyampaikan rencana penyusunan Development of ASEAN-SEAMEO Joint Roadmap on Early Childhood Care and Education In Southeast Asia guna mengimplementasikan deklarasi tentang ECCE pada keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, menyampaikan rencana pelaksanaan ASEAN Plus Three International Seminar on East Asian Studies at Major Universities and ASEAN Plus Three Student Camp yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 9 s.d. 11 September 2024 di Yogyakarta dengan target luaran berupa Yogyakarta Roadmap on Establishing East Asian Studies at Major Universities in APT Countries dan Yogyakarta Declaration on Enhancing People-to-People Connectivity in East Asia.
“Pelaksanaan komitmen pada ASEAN Work Plan tersebut memberikan peluang besar untuk meningkatkan kolaborasi dan kemitraan di antara negara anggota ASEAN dan pemangku kepentingan, guna mempercepat pencapaian target utama. Indonesia siap berkolaborasi dengan semua negara ASEAN dan mitra kami,” pungkas Saryadi.(Iwan)