Bengkulu, – Salah satu objek wisata di Kota Bengkulu yang biasaya selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat pada akhir pekan, yakni pantai Jakat kini kondisinya sedang tidak bersahabat. Pantai Jakat sedang pasang tinggi dikarenakan cuaca ekstrem.
Pantauan hari Sabtu dan Minggu (14-15 Desember), lokasi wisata tersebut tampak sepi bahkan tidak ada pengunjungnya sama sekali. Hanya tampak beberapa warga yang bermukim disana sedang duduk di depan rumah.
Kondisi ini juga terjadi di pantai panjang sampai kawasan pasir putih. Maka dari itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu mengingatkan masyarakat untuk tidak mandi di sepanjang pantai, termasuk pantai Jakat.
“Kita himbau agar masyarakat atau setiap yang mengunjungi pantai jangan mandi. Termasuk di pantai Jakat karena saat ini sedang pasang. Walaupun selama ini pantai Jakat aman untuk mandi, tapi karena saat ini kondisi sedang pasang dan gelombang tinggi sebaiknya jangan dulu mandi di sana,” terang Kepala BPBD Kota Bengkulu Will Hopi.
Will melanjutkan, demi keselamatan diharapkan masyarakat mengindakan himbauan untuk tidak mandi di pantai, apalagi pantai panjang.
“Jangan dulu mandi di sepanjang pantai selama natal dan perayaan tahun baru ini. Apalagi kata BMKG mulai tanggal 20 Desember sampai awal tahun 2025 cuaca semakin ekstrem lagi dan air laut diperkirakan semakin pasang.
Selain himbauan kepada masyarakat, pihak BPBD Kota Bengkulu juga berencana untuk mendirikan posko BPBD di beberapa titik pantai.
“Kita akan dirikan posko di pantai. Tapi kita tidak memasang papan peringatan larangan mandi karena pihak polresta yang akan memasangnya, tapi kita akan mendirikan posko di beberapa titik pantai pada tanggal 24 Desember. Dan petugas kita akan keliling memberikan himbauan menggunakan toa (pengeras suara) kepada pengunjung pantai,” jelas Will.
Terkait ombak pasang pantai Jakat, warga sekitar Nurhidayah (56) saat diwawancarai mengatakan bahwa di malam hari ombak laut lebih tinggi lagi.
“Memang sejak dua minggu ini air laut lagi pasang, makanya nggak ada lagi pengunjung yang datang. Kalau malam, ini (ombak) sampai ke rumah kami,” tutur Nurhidayah yang kesehariannya jualan kelapa muda dan jasa penyewaan ban.(Iwan/**)