Jakarta, – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan menempati peringkat kedua dalam Nilai Hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2024. Penghargaan ini diumumkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai hasil evaluasi kinerja tata kelola arsip nasional yang dilaksanakan sepanjang tahun 2024.
Hasil ini menunjukkan komitmen Kemendikbudristek dalam menerapkan tata kelola kearsipan yang unggul, meskipun kementerian tersebut kini telah terbagi menjadi tiga institusi, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Proses pengawasan dan evaluasi dilakukan ketika Kemendikbudristek masih beroperasi sebagai satu kesatuan, sehingga penghargaan ini mencerminkan kinerja terintegrasi yang telah dirintis sebelum pemisahan institusi tersebut.
Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto, menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan tata kelola kearsipan di masing-masing kementerian baru. “Capaian ini adalah wujud nyata dari kerja keras seluruh elemen Kemendikbudristek sebelum terjadinya transformasi kelembagaan. Kami percaya bahwa semangat integrasi dan inovasi dalam pengelolaan arsip dapat terus dilanjutkan oleh ketiga kementerian yang lahir dari pemisahan ini,” ujar Anang Ristanto, Jakarta, Rabu (18/12).
Direktur Jenderal ANRI, Imam Gunarto, dalam sambutannya, mengapresiasi capaian Kemendikbudristek yang berhasil mempertahankan standar tinggi di bidang kearsipan. “Kearsipan bukan hanya soal pengelolaan dokumen, tetapi juga tentang menjaga memori kolektif bangsa. Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi lembaga lain untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan arsip mereka,” ujarnya.
Pengawasan Kearsipan Tahun 2024 yang dilakukan ANRI melibatkan evaluasi atas tata kelola arsip di berbagai kementerian dan lembaga negara. Kemendikbudristek, yang saat itu masih beroperasi sebagai satu kementerian, telah mengintegrasikan teknologi digital dan pendekatan inovatif untuk mempermudah akses serta menjaga keamanan dokumen negara.
Kini, dengan terbentuknya tiga kementerian baru, penghargaan ini menjadi simbol penting bahwa kinerja kearsipan yang baik dapat terus dikembangkan sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kementerian dan lembaga lain untuk mengelola arsip sebagai aset strategis bangsa.(Iwan)