Bengkulu, – Dunia politik Kabupaten Lebong kembali memanas dengan terpilihnya Bupati Lebong, Azhari, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Lebong untuk periode 2025-2030. Langkah ini tidak hanya mengukuhkan posisinya dalam politik lokal, tetapi juga mengubah peta kekuatan politik di Lebong.
Dalam sambutannya, Azhari menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang telah diberikan kepadanya.
“Alhamdulillah dan terima kasih atas kepercayaan tim Formatur dan dukungan jajaran pengurus PAN Lebong, yang telah memberikan kepercayaan untuk saya memimpin DPD PAN Lebong periode 2025-2030. Mari kita bersama membangun Kabupaten Lebong,” ujar Azhari dengan penuh optimisme.
PAN Mengukuhkan Dominasi di Lebong
Terpilihnya Azhari sebagai Ketua DPD PAN Lebong membawa dampak besar terhadap dinamika politik daerah. Dengan posisinya sebagai Bupati, PAN kini memiliki kendali lebih besar dalam kebijakan pembangunan di Lebong. Hal ini semakin diperkuat dengan keberadaan Helmi Hasan sebagai Gubernur Bengkulu sekaligus Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu.
Anggota DPRD Lebong, Afri Medo, menegaskan bahwa kombinasi kepemimpinan ini akan menciptakan sinergitas yang lebih kuat antara Pemkab Lebong dan Pemprov Bengkulu.
“Pak Azhari sebagai Bupati Lebong dan Pak Helmi sebagai Gubernur Bengkulu sekaligus Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu. Pastinya ini akan berdampak baik dalam sinergitas dan komunikasi Pemkab Lebong dengan Pemprov Bengkulu. Untuk kemajuan daerah,” ujar Medo.
Dinamika Politik dan Dampaknya
Dengan masuknya Azhari ke dalam kepemimpinan PAN Lebong, spekulasi politik pun bermunculan. Ada yang melihat ini sebagai strategi politik untuk memperkuat dominasi PAN di Bengkulu, sementara yang lain menilai ini sebagai langkah jitu untuk mempercepat pembangunan daerah.
Beberapa pihak menyoroti bahwa kepemimpinan ganda—sebagai Bupati dan Ketua DPD PAN—dapat membuka peluang lebih besar bagi PAN dalam Pemilu 2029. Dengan kontrol politik yang lebih kuat, PAN bisa semakin mengukuhkan pengaruhnya di Bengkulu, khususnya di Lebong.
Namun, langkah ini juga bisa menimbulkan gesekan politik dengan partai lain yang selama ini berperan dalam pemerintahan daerah. Pertanyaan pun muncul: Apakah kebijakan Pemkab Lebong ke depan akan lebih condong pada kepentingan PAN? Bagaimana nasib partai lain dalam koalisi?
PAN dan Masa Depan Lebong
Di luar perdebatan politik, kepemimpinan Azhari di PAN diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat Lebong. Dengan akses yang lebih luas ke kebijakan provinsi dan nasional, PAN berpotensi membawa lebih banyak program pembangunan ke daerah, mulai dari infrastruktur, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial.
Masyarakat kini menanti langkah konkret dari PAN Lebong di bawah kepemimpinan Azhari. Apakah ini benar-benar akan membawa perubahan nyata, atau hanya sekadar manuver politik untuk memperkuat posisi PAN di Lebong? Waktu yang akan menjawabnya.
Yang jelas, peta politik Lebong kini telah berubah. Azhari telah mengambil langkah besar, dan Lebong sedang bersiap menyambut era baru di bawah kendali PAN.(Iwan)