Bengkulu, – Namanya Habib Dzulfaqqor Daffa remaja asal Bengkulu yang berusia 16 tahun pada Minggu (23/12) waktu Dubai Abu Dhabi berhasil meraih emas pada kejuaraan dunia pencak silat remaja yang digelar sejak beberapa hari lalu.
Namun, kisah diraihnya emas oleh Muhammad Dzulfaqqor Daffa pada ajang olahraga dunia Pencak Silat Remaja penuh dengan perjuangan lika liku yang harus ia lewati.
Ketua Bidang Pelatihan Ikatan Pencak Silat (IPSI) Provinsi Bengkulu sekaligus Pelatih Habib Dzulfaqqor Daffa Dali Sukma menjelaskan, lika liku perjuangan Habib untuk meraih gelar juara dunia ini sudah dimulai sejak keberangkatan dari Jakarta menuju Dubai, Abu Dhabi yang terhambat masalah paspor.
“Jadi cerita si habib saat mau berangkat kejuaraan dunia (pencak silat remaja) itu dia terhambat beberapa hari di Jakarta karena paspor, ada 6 pesilat yang terhambat berangkat ke Abu Dhubai tapi alhamdulilah khusus habib 6 pesilat itu bisa di berangkatkan diurus PB IPSI” kata Dali
Tak sampai disitu, pada saat masuk sesi Final melawan pesilat Singapore, dirinya (Habib) malah tak dipanggil saat pertandingan final akan segera dimulai.
Sehingga, hal tersebut memicu desakan pengurus IPSI Provinsi Bengkulu yang menelpon panitia dan pihak Kemenpora maupun IPSI Pusat menanyakan terkait masalah yang menimpa Habib tersebut.
“Pas sampai di Dhubai dia mengikuti babak penyisihan pas final tadi sore agak kecewa panitia disana termasuk pelatih yang mendampingi habib karena habib ini sempat gak dipanggil pas ikut final jadi kita dari Provinsi Bengkulu menelpon orang Kemenpora termasuk PB IPSI menanyakan kenapa habib tak pertandingkan di final itu kami pertanyakan, kami juga mengambil sikap protes. Setelah kita protes alhamdulilah habib dipertandingkan di final masya allah habib bisa meraih medali emas” tambah dali
Namun, saat dipanggil masuk ke babak final, sosok habib akhirnya membuktikan kelasnya bahwa dia adalah seorang petarung sejati dengan berhasil meraih emas pada kejuaraan dunia Pencak Silat Remaja.
Menurut Dali, torehan emas yang berhasil diraih oleh habib ini merupakan sebuah perjuangan dari dirinya sendiri yang telah dimulai sejak kelas 1 SMP untuk berlatih silat dengan dibina langsung oleh Pengprov IPSI Bengkulu.
“emang habib ini anak yang baik dia berlatih dengan Pengprov IPSI Bengkulu sejak kelas satu SMP maka beliau kelas 3 smp dapat perunggu. Terus beliau mengikuti kejuaraan nasional di solo dapat emas dan prapornas dapat emas kemaren selesai itu si habib pulang mengikuti pelatnas untuk kejuaraan dunia ini” tutupnya.(Iwan)