Bengkulu, – Debat calon Gubernur Bengkulu putaran kedua yang digelar di Mercure Hotel pada 12 November 2024, menjadi momentum bagi Calon Gubernur Rohidin Mersyah, yang berpasangan dengan Meriani (ROMER), untuk menegaskan komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Bengkulu.
Debat yang mengangkat tema Clean and Good Governance serta Pemerataan Pembangunan yang Adil dan Berkelanjutan ini membahas berbagai isu penting, seperti reformasi birokrasi, teknologi informasi, pelayanan publik, serta keberpihakan pada kelompok rentan dan minoritas.
Rohidin menekankan bahwa ukuran pemerintahan yang baik terletak pada kepatuhan terhadap aturan hukum dan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman bagi birokrasi.
Dalam kepemimpinannya, Provinsi Bengkulu berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama tujuh kali berturut-turut, sebuah pengakuan atas tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel.
Selain itu, pemerintah Bengkulu juga dikenal memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi dalam pelayanan publik, bahkan memperoleh insentif tahunan dari Kementerian Keuangan.
Dalam hal teknologi informasi, Rohidin menegaskan komitmennya untuk memanfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pelayanan publik.
Ia percaya bahwa inovasi teknologi adalah kunci untuk mempercepat pelayanan yang efisien dan berkeadilan bagi masyarakat.
Komitmennya terhadap kesetaraan gender juga ditunjukkan dengan keberadaan Meriani sebagai pasangan calon, seorang tokoh perempuan yang memiliki kontribusi besar dalam perekonomian Bengkulu.
Rohidin menegaskan bahwa hal ini merupakan wujud nyata komitmen mereka terhadap kesetaraan gender dan representasi perempuan dalam pemerintahan.
Selain itu, ia juga mengapresiasi penyelenggara debat yang menyediakan layanan bahasa isyarat, menunjukkan komitmennya untuk menjamin hak dan akses yang sama bagi penyandang disabilitas, kelompok minoritas, dan marginal.
Rohidin juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Dalam sektor ekonomi, ia menyoroti keberhasilan hilirisasi produk unggulan Bengkulu seperti kopi dan sawit.
Harga kopi Bengkulu yang kini mencapai Rp60.000 per kilogram dan sawit yang tercatat Rp3.000 per kilogram menjadi bukti nyata dari keberhasilan hilirisasi tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta daya saing komoditas unggulan Bengkulu di pasar internasional.
Terkait kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga honorer, Rohidin menegaskan bahwa hak-hak mereka selalu dipenuhi dengan tepat waktu, termasuk tunjangan kinerja serta THR ke-13 dan ke-14 tanpa pemotongan.
Ia juga memastikan perlindungan bagi tenaga honorer melalui database yang akuntabel.
Dalam sektor kesehatan, Rohidin memastikan bahwa seluruh masyarakat Bengkulu dapat mengakses layanan BPJS Kesehatan.
Ia mengimbau agar setiap fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas, klinik, dan rumah sakit, memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa biaya tambahan, hanya dengan membawa Kartu Keluarga dan KTP.
Melalui berbagai program, kebijakan, dan capaian yang telah diraih, Rohidin Mersyah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan yang bersih, transparan, berkelanjutan, dan berkeadilan, dengan mengutamakan kesejahteraan seluruh masyarakat Bengkulu.(Iwan)