Alaku
Alaku
Alaku
Daerah  

Mengenang Tragedi Gempa Besar Bengkulu 2007, Langit Bengkulu Memerah Warga Cemas Takut “Kiamat”

Cloud Hosting Indonesia

Penulis : Tedi Suryadi

Bengkulu, – Hari itu tanggal 12 September 2007 tepatnya menjelang adzan magrib saat itu Masyarakat Bengkulu sedang bersiap untuk melaksanakan Ibadah shalat magrib.

Namun, 5 menit menjelang azan magrib, tiba tiba bumi Rafflesia (Benģkulu) mendapat goncangan gempa bumi yang begitu dahsyat.

Gempa tekhtonik yang mengguncang Bengkulu memiliki kekuatan 8.5 Mw atau 7.9 SR, dengan Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah tanah, sekitar 105 km lepas pantai Sumatra, atau sekitar 600 km dari ibu kota Jakarta.

Foto, suasana di Bengkulu, – Tedy Suryadi Radar Informasi News.Com

Akibat gempa bumi tersebut serangkaian peringatan tsunami dikeluarkan untuk daerah Bengkulu.

Tak luput, sebagian warga Bengkulu yang berada di pèsisir pantai sudah berlarian meninggalkan rumahnya ke daerah yang lebih tinggi karena takut ancaman Tsunami.

Apa lagi, rasa trauma masyarakat Bengkulu juga belum sepenuhnya hilang akibat gempa tahun 2000 dulu.

Selain gempa bumi berkekuatan 8.5, warga Bengkulu saat itu juga dicemaskan dengan kondisi Langit Bengkulu dalam keadaan Mèmerah seolah Bumi akan berakhir pada waktu magrib tersebut.

Bahkan, warga Bengkulu hari itu memanjatkan zikir dan shahadat kepada sang pencipta bumi, langit dan seisinya untuk berharap ampunan sang pencipta.

Joni Irawan (33) warga kelurahan Tengah Padang Jalan Iskandar 13 masih ingat betul tragedi gempa bumi tahun 2007 dahulu.

Saat itu, dirinya yang hendak mandi dikejutkan dengan getaran gempa selama hampir 15 menit yang membuat dirinya muntah.

“Waktu itu saya usia sekitar 17 apa 18 tahun, saya iñgat betul waktu itu, mau mandi dan malamnya kan sudah mulai teraweh perdana bulan Ramadhan. Tiba tiba pas mau azan gempa teriak ibu saya keluar keluar keluar cepat akhirnya pas diluar getaran gempa bumi itu 15 menit sempat muntah, kondisi langit memang benar memerah seram” kata Jonni

Dalam musibah gempa bumi tersebut, jumlah korban dari data Bappenas di Sumatera Barat dan Bengkulu adalah 25 orang meninggal, 41 orang luka berat dan 51 orang luka ringan. Hal ini dikarenkan gempa bumi 8.5 tersebut juga terasa hingga ke Pulau Mentawai Sumatera Barat.

Untuk mengantisipasi ancaman gempa bumi yang berskala besar terjadi kembali, Pemerintah Daerah Bengkulu sudah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman gempa bumi besar.

Secara peta, daerah Bengkulu juga terkenal dengan tingkat kerawanan Gempa besar yang tinggi seperti negara Jepang.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *