Gubernur Rohidin Beserta Ketua DPRD Sempat Sholat Ashar dan Temui Massa
Bengkulu – Setelah tidak menemui titik temu dengan pihak DPRD, dimana mahasiswa menuntut agar dihadirkan 24 orang anggota legislatif ke arena demo di depan Gedung DPRD akhirnya kericuhan tidak dapat dihindari. Untuk meredam aksi mahasiswa, aparat menyemprotkan air dari mobil water canon dan menembakan gas air mata ke udara.
Sebelumnya setelah sholat Ashar di Masjid Raya Baitul Izah, rombongan Gubernur Rohidin Mersyah bersama Ketua DPRD Provinsi Ihsan Fajri, S.Sos, MM dan beberapa anggota dewan sempat menemui para mahasiswa dan duduk lesehan di tengah-tengah mahasiswa. Dikarenakan jumlah anggota DPRD yang hadir pada saat itu ada 19 orang, akhirnya pertemuan itu menemui jalan buntu dan para mahasiswa yg berdemo ngotot untuk menduduki Gedung DPRD Provinsi. Hingga berita ini diturunkan aparat masih menghalau massa pendemo untuk menjauhi gedung DPRD. “Kami minta seluruh anggota DPRD untuk bisa dihadirkan hari ini menemui rakyatnya.Hari ini kami datang dan meminta agar para wakil rakyat bisa mendengarkan dan memperjuangkan jeritan suara hati rakyat terkait kenaikan harga BBM yang tidak bisa kita terima,” kata salah seorang korlap aksi dari GMKI bernama Purwanto.
Sebelumnya dari Gubernur Bengkulu Dr H. Rohidin Mersyah yang sempat hadir dan menemui massa aksi di gedung DPRD Provinsi menyampaikan bahwa dia mengapresiasi atas yang disampaikan oleh adek-adek mahasiswa namun hendaknya aksi tetap dilaksanakan sesuai dengan regulasi, “Untuk aspirasi yang disampaikan, kita apresiasi. Akan tetapi untuk menyampaikan pendapat ini,hendaknya kita kedepankan sesuai regulasi. Sebab kalau untuk menghadirkan seluruh 45 anggota DPRD kita itu tidak mudah, saya saja saat paripurna belum pernah 45 orang hadir semuanya. Namun kita tetap sesuai regulasi dan ketentuan dimana saat ini ada seluruh unsur pimpinan DPRD, lalu juga ada perwakilan dari masing-masing fraksi. Dan untuk pengambilan keputusan itu ada tatib dan ketentuannya misal 50 persen plus satu, dan yang terpenting keputusan yang diambil itu sah secara regulasi aturan yang berlaku,” kata Gubernur Rohidin.
Sementara itu dari anggota Fraksi PKS Sefty Yuslinah S.Sos, M.AP menyikapi aksi massa mahasiswa.politisi perempuan PKS ini mengatakan mereka tegas menolak kenaikan BBM, “Kalau kami jelas sepakat menolak kenaikan harga BBM. Di pemerintah pusat PKS satu satunya Parpol yang menyatakan Walk Out dan menolak kenaikan harga BBM,” singkat Sefty Yuslinah.(09)