RADARINFORMASINEWS.COM, Jakarta — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan USAID Indonesia secara resmi mengirimkan 26 peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk melanjutkan studi S3 di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Pelepasan peserta dilakukan di Plataran Tiga Dari, Jakarta, pada Jumat (16/8) dengan kehadiran peserta baik secara langsung maupun melalui Zoom.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para peserta atas prestasi yang diraih. Ia mengingatkan peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai wujud pengabdian kepada negara, serta untuk terus berkomitmen membawa perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia.
“Kesempatan ini adalah awal dari perjalanan panjang yang membutuhkan ketekunan. Saya berharap kalian terus berjuang, bersabar, dan disiplin dalam menyelesaikan pendidikan S3 ini,” ujar Suharti.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan sosial selama menjalani studi di luar negeri. Menurutnya, membangun koneksi tidak hanya dengan sesama warga Indonesia, tetapi juga dengan mahasiswa dan akademisi internasional, akan menjadi sumber motivasi dalam menyelesaikan studi.
“Luluslah dengan tesis yang berkualitas. Saya berharap kalian semua bisa kembali dan berkontribusi sebagai guru besar di perguruan tinggi di Indonesia,” tambahnya.
Suharti juga mengingatkan peserta bahwa mereka tidak hanya menjadi mahasiswa, tetapi juga “duta besar” bagi Indonesia. Keberhasilan mereka akan membuka peluang lebih besar bagi orang Indonesia untuk menempuh pendidikan di luar negeri.
“Tunjukkan bahwa orang Indonesia adalah insan yang ramah, menghargai perbedaan, dan mencintai perdamaian,” tegas Suharti.
Mengakhiri sambutannya, Suharti menyampaikan terima kasih atas dukungan USAID Indonesia dalam program ini dan berharap kerja sama yang baik ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Di sisi lain, Jeffery P. Cohen, Direktur USAID Indonesia, juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik. Ia mendorong para peserta untuk menikmati setiap proses dalam pendidikan mereka dan untuk tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan diri dan promosi budaya Indonesia.
“Bangun relasi yang kuat, nikmati proses belajar, dan jadilah duta budaya Indonesia di negara tujuan kalian,” ujar Jeffery.
Jeffery menambahkan, program ini diharapkan bisa terus berlanjut untuk meningkatkan pengembangan diri tenaga pendidik serta membawa perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia.(Iwan)