Bengkulu – Irigasi atau pengairan merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia.
Dikatakan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP), Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri, S.P., M.T., sebagai salah satu faktor penentu suksesnya pertanian, irigasi pertanian penting untuk diperhatikan. Komoditas pertanian bisa tumbuh subur dan siap dipanen apabila mendapatkan pengairan yang cukup.
“Irigasi berfungsi sebagai simpanan supply air. Apabila terjadi kekeringan karena kemarau panjang, irigasi dapat membuat tanaman pertanian tetap ditanam dan dipanen. Irigasi yang berfungsi mengatur ‘jadwal’ dan ‘porsi’ pembasahan tanah bisa membuat lahan pertanian terus dialiri air dan membuat tanamannya terus tumbuh meski musim tak menentu.” kata Helmi Yuliandri, Selasa (13/9).
Selanjutnya dijelaskan oleh Helmi Yuliandri bahwa fungsi irigasi untuk mengalirkan air. Irigasi dapat mengalirkan air dengan kandungan zat lumpur dan zat hara yang berfungsi menyuburkan tanah dan mengendapkan zat-zat garam hingga ke lapisan bawah tanah. Kadar garam yang menurun merupakan salah satu faktor pendukung suksesnya pertanian. Metode ini berfungsi untuk menurunkan kadar garam di permukaan.
“Irigasi juga dapat melunakkan tanah. Lunaknya tanah mempermudah proses pengolahan, sebab tanah yang keras akan sulit diolah.” Helmi Yuliandri menjelaskan.
“Dengan meninggikan tanah yang posisinya rendah, lumpur yang terkandung dalam air irigasi memungkinkan peninggian tanah yang posisinya rendah sehingga tanah potensial untuk pertanian bisa digunakan lebih optimal.” tutup Helmi Yuliandri.(08/Adv)