Kudus, – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Festival Literasi 2024 di Kudus dengan tema “Literasi, Media Sosial, dan Antikekerasan.” Acara ini bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial serta mencegah kekerasan, sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP).
Plh. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, Anang Ristanto, menekankan pentingnya literasi digital di era informasi. “Dengan literasi yang memadai, pengguna media sosial dapat terhindar dari hoaks dan misinformasi serta lebih bertanggung jawab dalam interaksi daring,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat memicu berbagai masalah, seperti penyebaran berita bohong dan cyberbullying. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk menggunakan media sosial secara positif dan menanamkan sikap antikekerasan.
Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, menyoroti rendahnya minat baca di Indonesia, menurut data UNESCO hanya 1 dari 1.000 orang yang rajin membaca. “Kami sangat mengapresiasi upaya Kemendikbudristek dalam meningkatkan kesadaran literasi melalui acara ini,” ujarnya.
Festival ini juga menghadirkan diskusi dengan tema “Bijak Bermedia Sosial dalam Mencegah Kekerasan di Satuan Pendidikan” dan diikuti 250 peserta, termasuk siswa, guru, dan pegiat sosial.(Iwan)