Bengkulu, — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik 100 peserta didik beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 2024. 100 penerima ADEM ini merupakan peserta didik asal Papua yang akan melanjutkan sekolah ke Provinsi Banten. Penyambutan didahului dengan nonton film bersama dilanjutkan dengan gelar wicara dilaksanakan di CGV FX Sudirman, Jakarta, Jumat (12/7).
Staf Ahli Mendikbudristek (SAM) bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menekankan bahwa Merdeka Belajar membuka peluang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengekspresikan kecerdasan dan kreativitasnya. Melalui ADEM, para penerima dapat bersekolah di tempat baru dan menggali potensi, kecerdasan, dan kreativitas yang dimiliki.
“Dengan bersekolah di tempat baru, penerima ADEM 2024 dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Dari interaksi itu, kalian dapat membangun relasi baru, mengasah kemampuan diri, dan menekuni bidang yang disukai,” ujar Tatang.
Tatang menilai, peserta didik Papua memiliki kemampuan kecerdasan yang beragam. Oleh karena itu, untuk membangun kenyamanan dan semangat belajar, ia mengajak kepada penerima ADEM 2024 agar aktif berinteraksi kepada guru dan orang tua pendamping. Sehingga, dari proses pembelajaran yang dilakukan akan menemukan potensi dan cita-cita yang ingin diraih.
“Setelah menempuh pendidikan menengah selama 3 tahun, kami berharap penerima ADEM 2024 dapat melanjutkan ke beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Sehingga, kelak di masa mendatang kalian dapat membangun tempat asal kalian dengan kemampuan yang dimiliki,” pungkas Tatang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Adhika Ganendra, mengatakan bahwa pada tahun 2024 terdapat kurang lebih 1.200 peserta didik yang mengikuti ADEM 2024 dan 500 di antaranya berasal dari Papua. Pada kesempatan itu, Adhika berharap kepada seluruh penerima ADEM 2024 untuk dapat menyelesaikan program pendidikan hingga tuntas.
“Perlu semangat dan tekad tinggi untuk menyelesaikan program pendidikan ini. Untuk itu, perlu pola pikir yang kuat dengan menanamkan sikap bahwa saya mampu dan saya bisa menyelesaikan pendidikan ini hingga selesai,” tutur Adhika.
Salah satu penerima ADEM 2024, Yasir Yusuf Caisar Watora, siswa asal Kabupaten Kaimana, Papua Barat, merasa bangga dapat bersekolah di tempat baru melalui beasiswa ADEM. Baginya, kesempatan ini akan ia manfaatkan untuk menekuni pembelajaran sekolah hingga perguruan tinggi.
“Saya bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, untuk mencapai hal itu saya perlu tekun dan giat belajar. Pada proses belajar di lingkungan baru nanti, saya akan mencoba beradaptasi dengan tempat tinggal baru, membangun baik komunikasi dengan orang-orang baru, dan mengembangkan potensi yang saya miliki,” ungkap Yusuf.
Yusuf menilai, beasiswa ADEM merupakan kesempatan yang bagus untuk anak-anak Papua belajar di lingkungan dan sekolah baru. Ia berharap, program beasiswa ADEM dapat terus berlanjut sehingga banyak anak Papua lainnya berkesempatan untuk terus mengejar mimpi dan cita-citanya.
Senada dengan Yusuf, Natalia Christin Beysi, siswi asal Kabupaten Sarmi, Papua, mengatakan bahwa selama perjalanan dari Papua hingga Jakarta ia merasa terharu terpilih menjadi penerima ADEM 2024. Dalam ceritanya, ia meneteskan air mata dan berjanji untuk terus belajar dan membanggakan orang tua.
“Dengan jarak yang jauh dari Papua dengan tempat ini, sayang rasanya jika kita tidak maksimal untuk belajar. Saya berjanji kepada diri saya untuk menyelesaikan pendidikan ini, melanjutkan ke perguruan tinggi, dan membuat orang tua saya bangga akan prestasi saya,” tutup Natalia.(Iwan)