Pekanbaru, – Dalam rangka mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat komitmennya dalam memastikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh peserta didik dan guru, baik di sekolah negeri maupun swasta. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, saat melakukan kunjungan kerja ke Kompleks Perguruan Muhammadiyah Cipta Karya di Pekanbaru, Rabu (18/12).
Wamen Fajar menekankan pentingnya memastikan seluruh anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa memandang latar belakang atau status sekolah mereka. “Tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan sekolah swasta, karena keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.
Untuk mendukung hal ini, pemerintah telah meluncurkan sejumlah program seperti Program Indonesia Pintar dan berbagai beasiswa untuk menjamin akses pendidikan yang adil dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.
Wamen Fajar juga menyampaikan apresiasinya kepada para guru. “Kami paham bahwa membimbing anak-anak bukan hal yang mudah, tetapi dengan ketekunan Bapak/Ibu guru, anak-anak dapat terdidik dengan baik. Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru, baik ASN maupun non-ASN,” kata Wamen Fajar.
Disampaikan oleh Wamen Fajar bahwa Kemendikdasmen telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara, Kementerian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kementerian Dalam Negeri, agar guru-guru swasta yang telah diangkat menjadi PPPK dapat kembali mengajar di sekolah asalnya.
Selain itu, kebijakan baru terkait beban mengajar guru juga telah disiapkan. Wamen Fajar menjelaskan bahwa kewajiban 24 jam mengajar per minggu tidak lagi harus dilakukan sepenuhnya di dalam kelas. Guru dapat memenuhi jam tersebut melalui tugas tambahan seperti mendampingi siswa atau kegiatan kemasyarakatan di luar sekolah.
Anggota Komisi X DPR RI, Karmila Sari, yang turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut, menambahkan terkait cita-cita untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, “Kami di Komisi X DPR RI saat ini sedang mengupayakan revisi UU Sistem Pendidikan Nasional agar lebih relevan. Kami berharap bisa mendapatkan masukan dari Bapak/Ibu guru sekalian,” tuturnya.
*Mendorong Program Literasi di Sekolah*
Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya, Wamen Fajar juga mengunjungi SMP Islam Terpadu Dar Al-Maarif NU Pekanbaru. Dalam kunjungannya, ia menekankan bahwa akses pendidikan bermutu adalah hak semua anak Indonesia, demi menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Kunjungan tersebut disambut baik oleh warga sekolah. Kepala SMP Islam Terpadu Dar Al-Maarif, Muhammad Muta’al Badrin, mengungkapkan rasa senangnya ketika menerima kunjungan Wamen Fajar. “Rasa senang itu bukan hanya sebagai kepala sekolah yang sekolahnya dikunjungi, namun juga senang sebagai warga negara Indonesia yang melihat adanya pola kunjungan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Muta’al juga membagikan praktik baik terkait program literasi yang rutin dilakukan di sekolah. Program ini dilakukan setiap minggu di mana para siswa membaca buku yang mereka sukai di perpustakaan selama dua jam pelajaran, lalu mencatat hal-hal penting yang dibacanya. Kemudian pada minggu berikutnya, mereka mempresentasikan hasil bacaannya.
“Di sini kita ingin siswa terbiasa membaca, terlatih membuat rangkuman, dan terampil berbicara. Siswa yang mendengar pun diharapkan merasa tertarik untuk membaca buku yang dipresentasikan oleh temannya,” jelas Muta’al.
Dengan berbagai program dan kebijakan yang dijalankan, pemerintah berharap dapat memberikan pendidikan yang adil, inklusif, dan berkualitas demi masa depan generasi muda Indonesia.(Iwan)