KKT Bencoolen Tegaskan Mereka Sah Secara Keturunan Keluarga Tabut Maupun Secara Hukum
Bengkulu – Perkumpulan Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bencoolen Provinsi Bengkulu kembali menegaskan dan untuk diketahui oleh publik agar pihak diluar KKT Bencoolen yang resmi harus tahu diri.
Hal itu ditegaskan Ketua KKT Bencoolen Provinsi, Ir. Achmad Syafril Syahbuddin kepada wartawan dalam sesi konferensi pers di Sekretariat KKT Bencoolen, Sabtu pagi (28/5).
Dalam pernyataannya Syiafril yang didampingi keturunan pemegang trompet Tabut Heriyandi Amin menjelaskan bahwa Perkumpulan KKT Bencoolen menyampaikan hal-hal yang berkaitan untuk penyelenggaraan Tradisi Ritual Tabut sebagai berikut:
Pertama, Perkumpulan Keluarga Kerukunan Tabut Bencoolen selanjutnya disingkat KKT Bencoolen adalah perkumpulan tunggal tradisi ritual tabut di negeri Bangkahulu.”Kedua, KKT Bencoolen telah melakukan perubahan mendasar pada Aturan Dasar (AD) dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor :AHU.0000459.AH.01.08 tertanggal 11 Maret 2022 (terlampir) dan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 021 tertanggal 14 Maret 2022 (terlampir) serta perubahan mendasar Aturan Rumah Tangga (ART) yang masih dalam proses Ketiga, Adapun perubahan mendasar tersebut yakni pada poin terdiri : A. Penegasan bahwa KKT Bencoolen terdiri atas komunitas pemilik/ pemegang penja pusaka tabut Eng bukan sekedar tukang/pembuat bangunan tabut (karena tukang bangunan tabut bisa siapa saja) ditambah Juru Kunci prosesi ritual tabut di Pondok Juada (Simpang 5), di Padang Jati, di Padang Kerbala, dan pemegang trompet pusaka tabut. B. Penegasan seperti pada huruf a) di atas sangat diperlukan dikarenakan sebelumnya pernah dibebaskan siapa saja (yang bukan keturunan komunitas PUSAKA WBTB tabut) bisa masuk perkumpulan kkt bencoolen tetapi ternyata hingga kini mereka selalu membuat kisruh walaupun sudah keluar atau dikeluarkan dari perkumpulan KKT Bencoolen:
C. Penegasan bahwa Prosesi Ritual Tabut satu-satunya di negeri Bangkahulu hanya dilakukan oleh perkumpulan KKT Bencoolen yang berawal di Padang Kerbala dan top klimaks tabut tebuang adalah juga di Padang Kerbala, selain dari kami dilarang masuk ke Padang Kerbala,
D. Pengurus inti (ketua, sekretaris, dan bendahara) KKT Bencoolen tidak lagi dipilih oleh anggota komunitas melainkan hanya ditentukan oleh ketua komunitas inti (yaitu komunitas tabut imam, komunitas tabut panglima, komunitas tabut Kasim di lempuing 1, dan komunitas juru kunci),
E. Bahwa komunitas tabut inti diberikan hak veto atau hak untuk membatalkan hal-hal yang tidak layak/ tidak patut.
Berikut ini, Komunitas yang Ikut Serta Komunitas dalam rangka the Bencoolen Tabut 2022 antara lain :
- Komunitas tabut Imam Senggolo Kota Bengkulu.
- Komunitas tabut Sabedan, di Malabro
- Komunitas tabut Panglima, di Kampung Bali.
- Komunitas tabut Kasim, di Lempuing satu:5. Komunitas tabut Anggut Bawah, di Anggut Bawah.
- Komunitas tabut Gabe, di Penurunan.
- Komunitas tabut KaEm, di Sumur Meleleh: 8. Komunitas tabut Kebun Beler, di Kebun Beler.
- Komunitas tabut Kebun Ros, di Kebun Ros, 10. Komunitas tabut Bajak, di Bajak.
- Komunitas Juru Kunci tabut 1, di Pondok Juada.
- Komunitas Juru Kunci tabut 2, di Padang Jati.
- Komunitas Juru Kunci tabut 3, di Padang Krabela.
- Pemegang trompet pusaka tabut,” jelas Syiafril.
Selain itu, kepada orang yang mengaku-ngaku keturunan keluarga tabut di Bengkulu. Ketua KKT tersebut menyindir dengan menyatakan jangan salah perasayan, “Jadi kalau dulu KKT ini kita buka secara terbuka. Tapi karena dari kondisi selama dua tahun terakhir. Akhirnya untuk AD ART KKT Bencoolen telah dilakukan pembaruan, dimana terkait siapa saja yang menjadi pengurus dan anggota KKT Bencoolen, maka garis keturunannya harus jelas. Kita yang tergabung di KKT Bencoolen jelas keturunan keluarga tabut dan memang merupakan pewaris yang memegang pusaka tabut. Seperti pusaka trompet, trompet ini ibaratnya adalah pengawas tabut dan Heriyandi Amin adalah keturunannya. Jadi bagi yang bukan keturunan tabut jangan salah perasayan, karena kami yang wajib melaksanakan ritual prosesi tabut itu, bukan mereka,” tegas Ketua KKT yang akrab disapa Mamu tersebut.
Ditambahkan oleh Heriyandi Amin selaku pemegang pusaka trompet. Dia adalah orang yang secara turun temurun mengawasi terlaksananya prosesi ritual tabut sesuai dengan ketentuan tabut sejak dahulu, “Saya melihat, ada upaya dari orang-orang diluar keturunan sah keluarga tabut yang mengaku-ngaku. Sementara untuk prosesi ritual tabut ini, kami dari keturunan tabut berkewajiban melaksanakannya secara baik dan benar. Kalau ada yang melenceng, maka saya selaku pemegang trompet akan bergerak untuk mengingatkan. Kemudian bagi oknum diluar KKT Bencoolen, saya harap dapat tau diri, dan tidak usah membuat gaduh, karena kami dari keturunan tabut apapun yang terjadi pasti tetap akan melakukan kewajiban untuk prosesi dan ritual tabut yang sudah kami lakukan secara turun temurun,” tegas Heriyandi Amin.
Sebelumnya diketahui pelaksanaan Tabut tahun 2022 ini akan mulai dilaksanakan akhir Bulan Juli hingga minggu pertama Agustus nanti. (09)