Oleh: Ervan,
Mahasiswa Program Doktoral Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Hasanuddin Makassar Indonesia
Bengkulu, – Pembangunan Kesehatan Mental Masyarakat Pembangunan kesehatan mental masyarakat saat ini merupakan isu penting yang semakin mendapat perhatian di seluruh dunia. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, kita memiliki peluang besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara mental. Namun, tantangan yang ada juga tidak bisa diabaikan. Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan mental telah menjadi perhatian utama di berbagai belahan dunia, terutama ketika di tengah pandemi COVID-19 yang telah memperburuk keadaan bagi banyak orang. Masyarakat kini lebih menyadari pentingnya kesehatan mental dan dampak negatif dari stres, kecemasan, dan depresi. Namun, meskipun kesadaran meningkat, akses terhadap layanan kesehatan mental masih menjadi tantangan besar.
Peluang dalam Pembangunan Kesehatan Mental
Salah satu peluang terbesar dalam pembangunan kesehatan mental adalah meningkatnya kesadaran publik. Kampanye pendidikan dan peningkatan pemahaman tentang kesehatan mental telah membantu mengurangi stigma yang melekat pada individu yang mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini membuka jalan bagi lebih banyak orang untuk mencari bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan. Peran teknologi di sisi yang positif, dan perkembangan teknologi telah membuka peluang baru dalam penanganan kesehatan mental. Teleterapi dan aplikasi kesehatan mental kini semakin populer, menawarkan akses yang lebih mudah bagi individu yang mungkin tidak bisa atau tidak ingin pergi ke fasilitas kesehatan secara langsung. Penelitian menunjukkan bahwa terapi online bisa sama efektifnya dengan sesi tatap muka (Gonzalez et al., 2020). Ruang konsultasi di berbagai media juga menjadi alternatif untuk mempermudah terjangkaunya layanan kesehatan mental. Ini menunjukkan bahwa kita harus terus mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan kesehatan mental.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun ada peluang, tantangan besar tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah kekurangan sumber daya. Di banyak negara, terutama yang sedang berkembang, ada kekurangan tenaga profesional kesehatan mental yang berkualitas. Menurut laporan WHO, lebih dari 60% negara di dunia melaporkan kekurangan dalam layanan kesehatan mental (WHO, 2020). Tanpa tenaga profesional yang cukup, sulit untuk memberikan perawatan yang diperlukan bagi masyarakat. Selain itu, stigma yang masih ada di masyarakat juga menjadi penghalang. Banyak individu yang masih merasa malu atau takut untuk mengakui masalah kesehatan mental mereka. Ini menyebabkan banyak orang tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan mental yang lebih serius terhadap mereka.
Membangun budaya yang mendukung keterbukaan dan penerimaan terhadap kesehatan mental akan memerlukan upaya berkelanjutan dari semua lapisan masyarakat. Menurut WHO, satu dari empat orang di dunia akan mengalami masalah kesehatan mental dalam hidup mereka, tetapi hanya sedikit yang mendapatkan perawatan yang diperlukan (WHO, 2021). Masyarakat perlu berinvestasi dalam kampanye edukasi kesehatan mental masyarakat untuk mengurangi stigma dan mendorong orang untuk berbicara tentang kesehatan mental mereka.
Menuju Masa Depan yang Lebih Sehat
Di masa depan, kita perlu mengembangkan strategi yang holistik untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Ini termasuk peningkatan akses ke layanan kesehatan mental, penguatan pelatihan bagi tenaga profesional, serta investasi dalam penelitian untuk memahami lebih baik masalah kesehatan mental yang dihadapi masyarakat. Kita juga perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah, untuk menciptakan kebijakan yang mendukung kesehatan mental. Program-program berbasis komunitas yang menawarkan dukungan emosional dan psikologis akan sangat bermanfaat dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung.
Kesimpulan
Pembangunan kesehatan mental masyarakat adalah perjalanan yang kompleks, dengan banyak peluang dan tantangan. Namun, dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan tangguh. Ke depannya, fokus pada pendidikan, aksesibilitas, dan pengurangan stigma akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.
Meskipun tantangan dalam kesehatan mental masyarakat masih ada, kesadaran yang meningkat dan kemajuan teknologi memberikan harapan. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat untuk mengurangi stigma, meningkatkan akses ke layanan, dan memanfaatkan teknologi. Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan prioritas harus diberikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.
Referensi
1. World Health Organization. (2021). Mental health: strengthening our response. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response
2. World Health Organization. (2020). Mental Health World 2020. https://www.who.int/publications/i/item/9789240069707
3. Gonzalez, A., et al. (2020). Effectiveness of teletherapy for mental health: A systematic review. Journal of Telemedicine and Telecare. https://www.doi:10.1177/1357633X20959654