Bengkulu, – Sebanyak 12 siswa/i SMA Taruna Nusantara mendapat kesempatan spesial bertatap muka dengan Penjabat (Pj) Walikota Bengkulu Arif Gunadi.
Pertemuan Pj Walikota dengan para siswa/i SMA Taruna Nusantara ini merupakan rangkaian agenda para siswa/i mewawancarai Kepala Daerah ditempat asalnya.
Dalam kesempatan ini, para siswa/i menanyakan beberapa hal kepada Pj Walikota mulai dari pengalaman di dunia birokrasi hingga meminta tips menjadi seorang pemimpin dimasa mendatang.
Disini Arif menjelaskan, dirinya sudah malang melintang di dunia birokrasi, kurang lebih kisaran 31 tahun. Ia juga menjelaskan, hasil yang didapat saat ini (menjadi Pj Walikota) ialah buah hasil perjuangan dimasa lampau.
“Ini tidak ada yang instan. Semua butuh perjuangan mulai dari menjadi staf biasa hingga saat ini. Intinya harus giat dan tekun, insya allah jika sudah rezeki kita nantinya semua apa yang kita usahakan akan tercapai satu persatu,” ujar Arif.
Kemudian Arif juga membeberkan kunci kesuksesan di dunia birokrasi mulai dari menegakkan kedisiplinan, kejujuran, menjalankan amanah yang diberikan dengan baik serta loyalitas tinggi terhadap pekerjaan yang diemban.
Hal inilah yang diterapkan hingga saat ini. Ketika menjadi Pj Walikota, ia terus menggaungkan kedisiplinan kepada seluruh jajaran Pemkot Bengkulu.
Pasalnya, menurut Arif, kedisiplinan merupakan modal utama yang harus dimiliki seluruh jajaran Pemkot. Untuk itu, dirinya meminta seluruh siswa/i Taruna Nusantara untuk terus mengedepankan kedisiplinan. Pasalnya hal itu ialah kunci kesuksesan karena dapat membantu kita untuk mencapai tujuan.
Tak hanya menyoal demokrasi, Arif disini juga membeberkan sejumlah program Pemkot Bengkulu kepada seluruh siswa, mulai dari program sedekah Rp2 ribu, nasi bungkus, BPJS gratis hingga lainnya.
“Program yang ada di Kota Bengkulu ini ialah cara kita (Pemerintah) memberikan perhatian kepada masyarakat. Ini sesuai dengan visi-misi kita yakni menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat. Jadi semua program kita pro ke rakyat,” jelaa Arif.
Setelah membeberkan program, Arif tak lupa membeberkan kenapa Kota Bengkulu disebut Kota Merah Putih sekaligus menjawab rasa penasaran siswa/i Taruna Nusantara.
Kata Arif, penyebutan itu karena Kota Bengkulu terkenal sebagai kota kelahiran sang saka merah putih, yang mana Fatmawati istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno merupakan sosok penjahit bendera sang saka merah putih.
“Kota Bengkulu ini tempat lahirnya sang saka merah putih. Karena bu Fatmawati, putri Bengkulu yang menjahit sang saka merah putih dengan tangannya. Maka harusnya kalau ingat merah putih tentunya ingat Kota Bengkulu,” terang Arif.
Memaknai merah putih, Arif menegaskan bahwa pemersatu bangsa bukanlah dari bahasa saja, melainkan dari semangat kesatuan dan persatuan.
“Pemersatu bangsa bukan hanya bahasa, kalau misal satu kabupaten tidak bisa bahasa Indonesia tidak bisa kabupaten itu dikatakan tidak NKRI. Tetapi ada manusia di Kabupaten, suatu kampung tidak mau hormat dengan merah putih sudah dipastikan tidak NKRI. Begitu kuat ikatan merah putih di tengah keberagaman bahasa, agama, suku dan sebagainya bisa lebur dengan merah putih,” tuturnya.
Dengan penjelasan ini, Arif mengajak seluruh siswa juga menggaungkan hal tersebut di sekolahnya sehingga ketika orang berbicara Kota Bengkulu sudah pasti itu Kota Merah Putih.
Adapun kegiatan ini ditutup dengan foto bersama antara Pj Walikota dengan siswa SMA Taruna Nusantara beserta keluarga sekaligus penyerahan cinderamata.
Sebagai informasi, SMA Taruna Nusantara, sering disebut sebagai Tarnus atau SMA TN, adalah salah satu sekolah menengah atas berasrama penuh terbaik di Indonesia.
Sekolah ini di bawah naungan Yayasan Pengembangan Sumber Daya Pertahanan (YPSDP).
Dikenal dengan budaya semi-militernya, SMA Taruna Nusantara telah melahirkan banyak tokoh penting yang berkontribusi dalam berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan militer. (Iwan/**)
