RADARINFORMASINEWS.COM – Program Penulisan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) kembali diadakan tahun ini dengan tema “Program Penulisan Mastera: Novel,” yang berlangsung dari 2 hingga 6 September 2024 di Jakarta. Program ini bertujuan memperluas wawasan dan kemampuan teknis sastrawan muda dari empat negara anggota Mastera, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyampaikan apresiasinya terhadap para peserta dan pembimbing, terutama kepada Prof. Madya Ariff dari Malaysia yang merupakan alumni Mastera 2011. Ia berharap peserta program kali ini dapat menjadi pembimbing bagi generasi Mastera selanjutnya. Hafidz juga mengapresiasi capaian sastra Indonesia, khususnya penghargaan UNESCO terhadap 100 tahun A.A. Navis, yang menegaskan kontribusi sastrawan Indonesia dalam karya sastra global.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan sastrawan muda pada perkembangan penulisan novel di negara lain dan memfasilitasi pertukaran pandangan serta kritik membangun. Program ini diharapkan dapat memacu kreativitas dan inovasi dalam bidang kesusastraan.
Sartono, Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Badan Bahasa, mengucapkan rasa bangganya atas kehadiran sastrawan senior seperti Ahmad Tohari dan para pembimbing lainnya, yang memberikan wawasan berharga kepada 21 peserta terpilih. Peserta dari berbagai negara anggota Mastera juga merasa bangga dapat berkolaborasi dan mendapatkan bimbingan dari para tokoh sastra ternama.
Program Penulisan Mastera telah digelar sejak 1997 dan menghasilkan banyak sastrawan berbakat dari berbagai genre sastra. Tahun ini, hasil penulisan novel para peserta akan dikurasi menjadi antologi dan diterbitkan sebagai buku pendukung literasi. Program ini diharapkan dapat mendorong lahirnya karya-karya sastra berkualitas tinggi dari generasi sastrawan muda di Asia Tenggara.(Iwan)