Bengkulu, – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menggelar program Sekolah Lapangan Iklim (SLI) dengan tujuan memberikan pemahaman kepada para petani terkait kondisi cuaca dan iklim. Program ini dirancang agar petani menjadi lebih tangguh dan sejahtera dengan memahami waktu tanam yang tepat serta perubahan iklim di daerah mereka.
Kegiatan SLI ini dilaksanakan di Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang. Melalui program ini, BMKG memberikan edukasi kepada para petani bawang tentang pentingnya literasi cuaca. Hasilnya, para petani mampu meningkatkan hasil panen mereka karena lebih memahami perubahan cuaca dan iklim yang berpengaruh langsung terhadap proses tanam dan panen.
Salah satu manfaat yang dirasakan petani adalah kemampuan mereka untuk menentukan waktu tanam yang lebih tepat, sehingga terhindar dari risiko gagal panen akibat kondisi cuaca yang tidak terduga. BMKG juga bekerja sama dengan penyuluh pertanian untuk memastikan bahwa informasi cuaca yang diberikan dapat diterapkan dengan baik di lapangan.
**Panen Raya Berhasil pada 2024**
Program SLI terbukti berhasil meningkatkan hasil panen di wilayah tersebut. Pada tahun 2024, petani bawang di Desa Batu Ampar menikmati panen raya yang melimpah berkat pemahaman yang lebih baik tentang kondisi cuaca. “Kami berharap program ini bisa terus berjalan dan diikuti oleh lebih banyak petani di wilayah lain, sehingga mereka bisa memanfaatkan informasi cuaca untuk mendukung aktivitas pertanian,” ujar perwakilan BMKG Bengkulu.
BMKG Bengkulu berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada petani melalui program SLI ini, dengan harapan bisa menciptakan pertanian yang lebih tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim.(Iwan)
