Alaku
Alaku

Sejarah Lahirnya PlayStastion I Ada 3061 Game, Seiring Perkembangan Zaman Buat Usaha Rental PlayStastion I Meradang

Cloud Hosting Indonesia

Oleh : Tedi Suryadi SH

Bengkulu, – Era globalisasi yang kencang saat ini membuat kita lebih melakukan kegiatan sehari hari melalui tekhnologi dan digitalisasi.

Bahkan, untuk menghibur diri dari kepenatan aktivitas sehari hari, biasanya masyarakat, remaja dan anak anak juga tak luput dari pengaruh tekhnologi salah satunya permainan game yang ada di PlayStasion I.

Dirilis di Jepang pada 3 Desember 1994, PlayStastion I memiliki 3.061 permainan Game yang diterbitkan melalui VCD kaset, dengan penjualan kumulatif sebanyak 967 juta unit di dunia.

Sejarah lahirnya PlayStastion I berawal dari gagasan salah satu warga Jepang yang bernama Ken Kutaragi, seorang eksekutif Sony yang mengelola divisi teknik perangkat keras dan kemudian dijuluki “Bapak PlayStation”.

Saat dirilis pertama kali, PlayStastion I memiliki masa kejayaan di era tahun 99 dan 2000an.

Saat itu, beberapa game di PlayStastion I sangat diminati seperti Tekken, Grànd Turismo, Final Fantasy, Harvest Moon, Suikoden, Captain Comando, Metal Slug, Winning Eleven, Nascar Rumble, Dino Crisis, Vigilante, Tenchu serta masih banyak lagi.

Dari beberapa game tersebut, generasi anak 80an dan 90an la yang paham permainan game yang ada di PlayStastion I.

Bahkan, tak luput, usaha rental PlayStastion I di Indonesia pada era 2000an sangat laris dan memiliki keuntungan laba yang besar bagi pemilik usahanya.

Seiring dengan perkembangan zaman yang tinggi, permainan game PlayStastion I saat ini juga sudah mulai ditinggalkan masyarakat dan berdampak kepada usaha rental PlayStastion yang perlahan terlihat sepi dan hilang.

Apa lagi, dengan pengaruh perkembangan tekhnologi yang tinggi, permainan game PlayStastion I juga sudah bisa di download melalui Handphone tanpa harus susah payàh ke rental.

Seperti cerita mantan usaha penyediaan rental PlayStastion I yang beralamat di Kelurahan Bajak RT 04 Kecamatan Teluk Segara kota Bengkulu Sriyati (70) menjelaskan, dampak perkembangan tekhnologi yang kian komplek ini membuat usaha rental yang didirkan sejak tahun 2003 sudah tutup tahun 2016.

“Dulu sempat kalau sehari itu bisa mencapai 300-500 ribu perhari, tapi sekarang sudah gak lagi karena usaha rental yang didirikan sejak 2003 sudah tutup da mulai sepi sekitar tahun 2016an” katanya

Rata rata saat itu usaha rental yang dimilikinya mampu menghasilkan laba bersih perhari 300 hingga 500 ribu.

Hanya saja, hal tersebut tak berlaku lagi di zaman sekarang karena perlahan perkembangan game didunia sudah berevolusi dan menerbitkan berbagai macam macam game.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *