Bengkulu, – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Provinsi Bengkulu menggelar rapat koordinasi (Rakor) atau High level Meeting sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dalam rangka menjaga stabilitas harga dan penguatan peta jalan dan pengendalian inflasi tahun 2025-2027.
Acara yang digelar di Santika Hotel ini diikuti oleh seluruh kepala daerah se-Provinsi Bengkulu dan Forkopimda Provinsi Bengkulu serta instansi-instansi terkait lainnya. Dari pihak Pemkot Bengkulu dihadiri Asisten II Sehmi M.Pd yang mewakili Pj Walikota Arif Gunadi. Acara dibuka langsung oleh Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah.
Sehmi saat diwawancarai di sela-sela acara usai Plt Gubernur membuka acara secara resmi mengatakan bahwa TPID Kota Bengkulu siap bersama-sama dengan TPID se-Provinsi Bengkulu untuk bersinergi dan kolaborasi menjaga stabilitas harga, penguatan peta jalan dan pengendalian inflasi.
“Seperti yang ditekankan pak Plt Gubernur tadi, intinya kita semua siaga. Kemudian kita perlu sinergi, kolaborasi dan antisipasi,” ujar Sehmi.
Beberapa hal yang perlu diantisipasi dan dikendalikan selama Nataru, kata Sehmi adalah masalah perhubungan. Baik perhubungan jalur darat maupun jalur laut.
“Yang perlu kita kendalikan pertama adalah masalah perhubungan, baik jalur darat dan laut. Berkenaan dengan jalur darat, ini berkaitan dengan BBM yang harus juga dikendalilan, kemudian juga tempat-tempat wisata juga perlu dikendalikan karena kan di Kota Bengkulu biasanya banyak pendatang berwisata ke pantai. Itu juga yang harus kita antisipasi,” kata Sehmi.
Selesai dari rapat TPID tingkat provinsi ini, sambung Sehmi pihaknya (Pemkot Bengkulu) juga akan melakukan rapat tingkat kota.
“Kita akan gelar rakor juga tingkat kota terkait kesiapan Nataru ini. Nanti kita bahas soal inflasi. Kalau saat ini, untuk kondisi harga dan stok pangan masih sangat aman dan stabil. Sekarang sudah berlangsung operasi pasar murah di setiap kecamatan. Ini sebagai langkah awal antisipasi bila sewaktu waktu terjadi lonjakan harga,” demikian Sehmi.(Iwan/**)