Bengkulu, – Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kota Bengkulu sukses dilaksanakan di SD IT Al Aufa. Program ini berhasil mendorong kreativitas para siswa dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap seni dan budaya lokal. Kolaborasi antara pemerintah, seniman lokal Meggy Donald Sahputra, dan pihak sekolah membuahkan hasil yang positif dalam pengembangan potensi seni anak-anak.
Saat pembukaan acara di ruang teater tertutup Taman Budaya Bengkulu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Meggy, mengungkapkan bahwa GSMS adalah program yang penting untuk mengikis pengaruh budaya asing, terutama yang masuk melalui kecanggihan teknologi. “Lewat GSMS, siswa diarahkan untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan kepercayaan diri melalui seni, sehingga mereka lebih mencintai budaya daerah,” jelasnya.
Meggy Donald Sahputra, seniman yang dikenal sebagai Meggy Bencoolen, berperan penting dalam mengajarkan para siswa SD IT Al Aufa tentang alat musik tradisional Bengkulu, khususnya Dhol. Selama 19 kali pertemuan, anak-anak sangat antusias belajar dan mengenal seni musik tradisional. Meggy berharap GSMS terus berjalan setiap tahun di Kota Bengkulu, mengingat manfaat besar yang dirasakan oleh para siswa.
Ketua pelaksana GSMS, Martina Ningsih, menjelaskan bahwa Kota Bengkulu telah enam kali mendapatkan program GSMS dari pemerintah pusat. Pada tahun 2024, sebanyak 23 sekolah, terdiri dari 17 sekolah dasar dan 6 sekolah menengah, ikut berpartisipasi dalam program yang berlangsung dari Juli hingga Oktober.
“GSMS membantu menumbuhkan minat seni di kalangan siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam pelestarian seni dan budaya lokal,” ungkap Martina. Ia berharap dukungan terus mengalir agar GSMS bisa terus dilaksanakan setiap tahun demi membentuk karakter anak-anak yang kreatif dan cinta budaya.(Iwan)