Bengkulu, – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) inisiasi Apel Kesiapsiagaan dan Gladi Evakuasi Mandiri di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa (27/8).
Kegiatan ini dilakukan tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran yang sempat terdampak gempa dan tsunami pada tahun 1994 yang lalu.
Hal itu diungkap Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi, M.A.P sesaat setelah memimpin apel kesiapsiagaan yang diikuti perwakilan organisasi perangkat daerah yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
“Desa ini 30 tahun yang lalu telah terjadi tsunami yaitu tahun 1994, jumlah korban 229 jiwa dan hilang 23. Kita harus lakukan edukasi dan sosialisasi kembali,” ucap Prasinta.
Dirinya menekankan, pentingnya melakukan gladi simulasi evakuasi mandiri secara rutin dengan tujuan agar setiap orang tahu apa yang harus dilakukan.
“Sebetulnya simulasi sudah sering dilakukan, kegiatan ini harus diulang terus menerus,” lanjutnya.
“Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat, dari kapan, dimana dan berapa kekuatannya,” imbuh Prasinta.
Selain itu, apel kesiapsiagaan memiliki manfaat untuk mengetahu sejauh mana kesiapan dari personil dan peralatan jika suatu saat bencana sesungguhnya terjadi.
“Kita lakukan apel kesiapsiagan untuk melihat potensi dan kekuatan di daerah ketika bencana terjadi,” tutup Prasinta.
Prasinta Dewi sehari sebelumnya telah melakukan survey ke tempat – tempat yang telah memiliki rambu – rambu dan papan informasi, sekaligus mengunjungi Tugu Tsunami Banyuwangi yang merupakan salah satu pengingat dan upaya peningkatan kewaspadaan kepada warga maupun wisatawan bahwa dahulu pernah terjadi gempa dan tsunami di wilayah ini
*Rangkaian Evakuasi Mandiri*
Warga yang melakukan evakuasi mandiri merupakan warga Desa Sumberagung yang merupakan salah satu Desa Tangguh Bencana (Destana) binaan BNPB. Destana Sumberagung merupakan salah satu yang terbaik yang ada di Jawa Timur.
Pada desa ini telah terdapat prosedur evakuasi mandiri, sudah ada penentuan warga yang berperan sebagai tim evakuasi, sudah ada penugasan siapa warga yang akan menjemput warga rentan.
Kemudian sudah banyak rambu – rambu penunjuk jalur evakuasi yang tetap terawat dengan baik dan tentunya para warga memiliki kemampuan dan pengetahuan bagaimana jika terjadi gempa maupun tsunami.
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga telah membuat rambu – rambu penanda bahwa di wilayah tersebut merupakan wilayah rawan tsunami, baik itu yang berada di pantai yang merupakan kawasan wisata, juga di wilayan permukiman warga.
Pada kesempatan ini, BNPB juga memberikan bantuan penanganan bencana berupa dukungan logistik dan peralatan kepada Pmerintah Kabupaten Banyuwangi berupa tenda pengungsi, tenda keluarga, velbed, matras, selimut, _light tower_, genset, kasur lipat, _hygiene kit_ dan sembako.(Iwan)