Bengkulu, – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu, menekankan pentingnya tata lingkungan sebagai dasar bagi pembangunan berkelanjutan.
Upaya ini dinilai krusial untuk menciptakan keseimbangan antara pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu, Safnizar, S.Hut, MP menyatakan, tata lingkungan yang baik, dapat optimalisasi investasi hijau yang berkelanjutan.
“Better Environment for Sustainable Investments Toward Indonesia Emas 2045, merupakan semangat yang kami bawa untuk memastikan bahwa pengelolaan lingkungan di Bengkulu,” ujarnya.
Karena, lanjutnya, diyakini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem. Makanya dalam tata kelola lingkungan, difokuskan pada dua isu utama.
“Pertama penguatan kebijakan inovatif untuk mengatasi Triple Planetary Crisis atau krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan serta strategi penguatan investasi hijau di daerah,” papar Safnizar.
Menurut Safnizar, pengelolaan lingkungan yang efektif harus mampu mengatasi tantangan-tantangan global ini, terutama di tingkat daerah.
“Kebijakan yang inovatif dan berbasis data sangat diperlukan untuk memastikan pembangunan di Bengkulu tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan hidup,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Dinas LHK Provinsi Bengkulu juga mendorong sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan investasi hijau.
“Investasi ini diharapkan dapat mendukung pengembangan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta rehabilitasi lahan kritis,” tambah Safnizar.
Safnizar menegaskan, tata lingkungan yang baik tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru.
“Dengan memperkuat tata lingkungan, kami optimis Bengkulu bisa menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar dalam mencapai target Indonesia Emas 2045, di mana lingkungan hidup yang sehat menjadi fondasi utama,” pungkasnya.(Iwan)