Bengkulu, – Lahir di Talo, sebuah kecamatan di Kabupaten Seluma pada 4 Juni 1966, Meriani merupakan figur yang berhasil memadukan kekuatan tradisi dan ambisi modern untuk mencapai puncak kesuksesan di dunia bisnis dan politik Indonesia. Berasal dari gabungan dua suku besar, Serawai dan Rejang, Meriani tumbuh dalam keluarga yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, yang menjadi fondasi dalam membangun kariernya.
Sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara, Meriani dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kehangatan keluarga dan kearifan lokal. Ayahnya, almarhum Hj. Abdul Manaf, merupakan tokoh dari Rejang, Bengkulu Utara, sedangkan ibunya, almarhumah Hj. Kemala, berasal dari etnis Serawai di Seluma. Perpaduan budaya ini memberikan Meriani wawasan luas tentang kehidupan dan keberanian untuk berjuang menghadapi berbagai tantangan.
Dari usia dini, Meriani diajarkan tentang pentingnya kerja keras dan ketekunan. Nilai-nilai ini tidak hanya membentuk kepribadian, tetapi juga menjadi dasar dari setiap langkah yang ia ambil dalam kehidupan profesionalnya. Perjalanan karier Meriani dimulai dari posisi yang rendah, tetapi dengan semangat pantang menyerah, ia terus menanjak hingga mencapai posisi eksekutif dalam dunia bisnis, sebuah pencapaian yang tidak mudah diraih tanpa dedikasi dan komitmen yang luar biasa.
Tidak hanya di bidang bisnis, Meriani juga terjun ke dunia politik. Namun, ia tidak sekadar menjadi pemain, tetapi juga pembuat perubahan. Dengan kepekaannya terhadap kebijakan publik yang berdampak pada sektor bisnis dan sosial, Meriani berusaha membawa perbaikan nyata melalui platform politik yang ia gunakan. Inisiatif-inisiatifnya mencerminkan keberanian untuk mengambil peran penting dalam perubahan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Kemampuan Meriani dalam membangun jaringan bisnis dan politik telah membuktikan kehebatannya sebagai pemimpin yang tangguh. Keahliannya dalam merumuskan strategi bisnis dan politik yang inovatif, sambil tetap mempertahankan sensitivitas terhadap budaya dan dinamika sosial, menjadi kunci dari keberhasilannya. Ia mampu menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan tuntutan dunia modern, membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan seiring.
Meski telah meraih berbagai pencapaian besar, Meriani tetap rendah hati. Ia sering menyebut bahwa nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tuanya, seperti kejujuran dan kegigihan, adalah pilar yang membantunya melewati setiap tantangan yang datang. Bagi Meriani, kesuksesan bukan hanya diukur dari seberapa tinggi seseorang mendaki, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang bisa ia berikan kepada masyarakat.
Di luar kariernya, Meriani juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia terlibat dalam pengembangan pendidikan di daerah asalnya dan mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Baginya, kesuksesan sejati adalah ketika seseorang bisa memberi dampak positif pada orang lain.
Perjalanan hidup Meriani menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi wanita muda Indonesia yang bercita-cita tinggi. Ia menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan kesetiaan pada nilai-nilai luhur, tidak ada batasan bagi apa yang bisa dicapai. Meriani adalah bukti nyata bahwa seseorang bisa tetap setia pada akarnya sambil menatap masa depan yang lebih cerah dan penuh peluang.(Iwan)
