Bengkulu – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu menggelar sarasehan bertajuk “Sinergi Moneter dan Fiskal: Mewujudkan Transformasi Ekonomi Bengkulu untuk Stabilisasi dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan”. Acara ini menghadirkan pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga pelaku usaha dan mahasiswa, guna membahas arah kebijakan ekonomi daerah.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni, menyoroti pencapaian penting dalam pengelolaan Pelabuhan Darmai. Revitalisasi pelabuhan ini menjadi langkah strategis untuk memperlancar distribusi komoditas utama seperti sawit dan batu bara. “Dulu, pengembangan pelabuhan ini sering terkendala. Kini, kesepakatan telah dicapai, dan pelabuhan ini siap menjadi gerbang utama perdagangan Bengkulu,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, menegaskan pentingnya sinergi kebijakan moneter dan fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. “Kami terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Bengkulu tetap tangguh menghadapi tantangan global,” kata Wahyu.
Selain itu, sarasehan ini juga membahas potensi sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan industri kreatif yang dinilai dapat menjadi motor penggerak ekonomi Bengkulu. Digitalisasi UMKM juga menjadi sorotan utama, mengingat perannya dalam meningkatkan daya saing serta memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, BI, dan para pelaku ekonomi, diharapkan transformasi ekonomi Bengkulu semakin nyata, menciptakan stabilitas dan kesejahteraan bagi masyarakat secara berkelanjutan.(Iwan)
