Alaku
Alaku
Alaku
Daerah  

Data BPS Jumlah Penduduk Miskin di Bengkulu Bertambah 5,4 Ribu Orang

Cloud Hosting Indonesia

Bengkulu – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di ‘Bumi Rafflesia” mengalami penambahan sebesar 5,4 ribu orang.
Pada bulan Maret 2022, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran
per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu mencapai
297,23 ribu orang (14,62 persen) atau bertambah dibandingkan September 2021 yang sebesar 291,79 ribu orang.

Kepala BPS Bengkulu Ir. Win Rizal mengatakan,persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2021 sebesar14,73 persen naik menjadi 14,88 persen pada Maret 2022.

“Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2021 sebesar 14,28 persen naik menjadi 14,49 persen pada Maret 2022,” kata Win Rizal dalam keterangan resminya, Jumat (15/7/2022).

Selama periode September 2021–Maret 2022, jumlah penduduk miskin di daerah
perkotaan naik sebanyak 1,9 ribu orang.

Dari sebelumnya, 98,83 ribu orang pada September 2021 menjadi 100,69 ribu orang pada Maret 2022.

Begitu juga di daerah perdesaan, bertambah sebanyak 3,6 ribu orang dari 192,97 ribu orang pada September 2021 menjadi 196,54 ribu orang pada Maret 2022.

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.

Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar 73,70
persen.

Kondisi ini mengalami penurunan jika dibanding kondisi September 2021
yaitu sebesar 73,94 persen.

Sementara, Perkembangan Tingkat Kemiskinan, Maret 2015–Maret 2022 secara umum, pada periode Maret 2015–Maret 2022, tingkat kemiskinan di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Tingginya jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.(09/Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *