Alaku
Alaku
Daerah  

Dialog Publik soal Investasi Tambang Emas, Pemkab Seluma Tekankan Transparansi dan Manfaat bagi Warga

Cloud Hosting Indonesia

Seluma, – Pemerintah Kabupaten Seluma menggelar kegiatan Live Seluma Berdialog 2025 dengan tajuk “Membangun Seluma dengan Investasi Tambang Emas” di Gedung Serasan Seijuan, Kelurahan Lubuk Lintang, Rabu (22/10). Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Bupati Seluma, Teddy Rahman, S.E., M.M., dan dihadiri unsur pemerintah, penegak hukum, TNI–Polri, akademisi, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, hingga perwakilan perusahaan tambang.

Dalam sambutannya, Bupati Teddy Rahman menegaskan bahwa dialog publik ini digelar untuk menampung aspirasi masyarakat terkait rencana masuknya investasi tambang emas di Seluma. Pemerintah daerah, kata dia, mendukung iklim investasi sebagai penggerak ekonomi daerah, namun tetap berlandaskan kajian ilmiah, keterbukaan, serta pemberdayaan masyarakat lokal.

Bupati juga meminta PT Energi Swa Dinamika Muda (ESDMu) selaku investor agar mengutamakan tenaga kerja lokal, melibatkan koperasi desa dalam operasional, serta berkolaborasi dengan Bank Bengkulu untuk menjaga perputaran ekonomi di daerah.

Dukungan terhadap investasi tambang juga datang dari Wakil Ketua II DPRD Seluma, Sugeng Zanrio, S.H., yang menilai potensi ekonomi sektor tambang dapat meningkatkan PAD dan membuka lapangan kerja. Sementara Dedy Rosadi dari Presidium Seluma menekankan pentingnya transparansi perusahaan dan mengusulkan pembangunan SMK Pertambangan untuk mencetak tenaga kerja siap pakai.

Pihak PT ESDMu menyatakan komitmen menjalin komunikasi intensif dan memaparkan delapan program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, lingkungan, dan infrastruktur. Meski begitu, perusahaan masih menunggu rekomendasi PPKH dari Gubernur Bengkulu sebelum eksplorasi dimulai.

Dalam forum yang sama, Himpunan Mahasiswa Seluma (Himasel) dan Forum Petani Bersatu (FPB) menyuarakan kekhawatiran terhadap potensi kerusakan hutan dan pencemaran air yang bisa mengganggu lahan pertanian.

Hingga penutupan, belum ada keputusan final. Pemkab Seluma menyatakan dialog lanjutan akan dijadwalkan setelah seluruh kajian dan masukan diproses. (Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *