Alaku
Alaku

Dinas TPHP Rakor Persiapan Penas KTNA XVI Sumbar Tahun Depan

Cloud Hosting Indonesia

Bengkulu – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menggelar rapat koordinasi dalam rangka kesiapan untuk mengikuti kegiatan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI Tahun 2023 di Sumatra Barat bulan Juni mendatang, di Ruang Rapat Rafflesia, Kamis (22/9).
Rapat tersebut dipimpin Asisten I Pemprov Bengkulu Fachriza Razie dan Kepala Dinas TPHP diikuti KTNA kabupaten/kota di Bengkulu.
Rapat tersebut antara lain membahas beberapa poin penting, diantaranya tentang produk-produk yang nantinya akan ditampilkan oleh Provinsi Bengkulu, kesiapan anggaran yang akan digunakan serta penetapan kontingen Penas Bengkulu sebagai peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
Fachriza Razie mengatakan KTNA dapat dapat menjadi ajang menggali informasi dan pengembangan potensi daerah sekaligus mengangkat konten lokal ke ajang nasional
Ia mengharapkan agar pada Kegiatan Penas Petani Nelayan XVI di Sumatera Barat nanti, Provinsi Bengkulu menampilkan produk-produk khas dan unggulan di daerah.
Dengan begitu nantinya Indonesia akan tau akan pengembangan potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu. 
“Tentu ini nanti harus menjadi prestasi dan meraih penghargaan saat kembali ke daerah,” sampai Fachriza.
Kemudian Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan KTNA merupakan mitra strategis bagi pemerintah dalam rangka membangun sektor pertanian.
Menurutnya, keberadaan KTNA sangat penting bagi pemerintah. Karena itu ia mengingatkan para pengurus organisasi tersebut untuk ikut mencermati berbagai isu yang sekarang sedang berkembang termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Harus paham semuanya. Selain PMK ada juga CPO (cruide palm oil) termasuk kelangkaan pupuk. Kita harus memahami ini semua,” jelasnya.

Saat Rakor Penas KTNA di ruang Rapat Raflesia, Kamis (22/9)


Ia menambahkan tantangan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat ke depan juga semakin berat seiring dengan bertambahnya penduduk.
Selain itu KTNA merupakan organisasi sekaligus wadah musyawarah petani dan nelayan.
Karena itu kepengurusan KTNA akan terus diperkuat. Menurutnya tidak saja di level kabupaten dan kota tapi kelompok KTNA akan dibentuk hingga tingkat desa.
“Kita ingin bersama-sama pemerintah daerah setempat mengangkat derajat kesejahteraan petani daerah,” paparnya.
Dari kesiapan awal, rencananya Pemprov Bengkulu menyiapkan 900 peserta dengan alokasi anggaran Rp800 juta untuk dapat tampil dalam KTNA.(09/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *