Alaku
Alaku

Diskusi Praktik Baik Berteman Tanpa Kekerasan Menutup Seluruh Rangkaian Acara PUSAKA 2024

Cloud Hosting Indonesia

Jakarta, – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), melaksanakan gelar wicara dengan tajuk Berteman Tanpa Kekerasan. Gelar wicara ini sekaligus menjadi penutup semua rangkaian acara Pekan untuk Sahabat Karakter (PUSAKA) tahun 2024.

Dalam sambutannya, Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, mengatakan bahwa Permendikbudristek No 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan merupakan wujud nyata Kemendikbudristek dalam mewujudkan sekolah yang bebas dari kekerasan. Sampai saat ini, telah terbentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di 404.874 sekolah, serta 441 Satgas PPKSP di tingkat kabupaten dan 27 Satgas di tingkat provinsi.

“Gelar wicara ini adalah langkah nyata Kemendikbudristek dalam mewujudkan sekolah tanpa kekerasan. Dengan harapan dapat membentuk karakter peserta didik sebagai pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademis, namun memiliki karakter kuat dalam menghargai perbedaan dan menjalin pertemanan yang positif,” ungkap Rusprita, Selasa (8/10).

Salah satu narasumber diskusi, Christina, peserta Tunas Bineka 2024, membagi pengalamannya saat menjadi peserta program tersebut. Dalam kesempatan itu, ia merasa bahagia dapat bertemu teman-teman baru dari sekolah lain dan dapat bekerjasama dengan baik menyelesaikan berbagai proyek kerja.

“Program Tunas Bineka menghasilkan pertemanan positif bagi saya, di mana pada saat itu saya banyak belajar tentang keragaman budaya dan memaksimalkan peran sebagai peserta didik. Selain itu, semua peserta dapat memilih program sesuai minat dan bakat yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu eksplorasi, lenong, dan mural,” ucap Christina yang juga siswi SMA Negeri 113 Jakarta.

Christina menambahkan, pada era modern ini generasi muda harus pandai dalam menganalisis lingkungan maupun pertemanan. Baginya, pertemanan yang positif adalah yang mampu saling menguatkan untuk menggapai mimpi dan selalu tercipta suasana yang positif dalam forum komunikasi.

“Pertemanan positif harus dimulai dari diri kita sendiri, kita harus menjadi pribadi yang bisa membangun aura positif dalam pertemanan, baik pertemanan daring maupun luring. Jika kita sudah menemukan teman yang dapat bersama-sama mendukung satu sama lain, yakinlah cita-cita yang kita inginkan dapat terwujud bersama,” tuturnya.

Selanjutnya, Luvia Iskandar, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Eksekutif Yayasan Pulih, memberikan pesan motivasi kepada para sahabat karakter dan fasilitator atas semangat belajar dan mengajar lebih dalam mengenai pentingnya memiliki hubungan pertemanan yang positif. Menurutnya, memiliki pertemanan positif adalah langkah besar menuju pertumbuhan pribadi dan kesehatan mental yang lebih baik.

“Teman yang baik adalah ia yang dapat menjadi tempat berbagi perasaan, baik di saat bahagia maupun kondisi yang menyulitkan. Hubungan pertemanan positif mampu menciptakan rasa kebersamaan yang memperkuat ikatan sosial dan mensejahterahkan mental,” papar Luvia.

Luvia mengungkapkan, pertemanan produktif secara luring dapat berwujud dalam kebersamaan secara hobby, olahraga, maupun pekerjaan. Selain itu, pertemanan produktif secara daring dapat berwujud seperti kerja kelompok melalui rapat daring, saling menghibur saat mengerjakan tugas di rumah masing-masing, saling memberi komentar positif di media sosial, dan saling menghibur melalui grup komunikasi.

“Dalam prosesnya, ada kalanya kita harus mampu mengelola perasaan akibat pertemanan dengan kenali dan validasi perasaan, terapkan komunikasi terbuka, tetapkan dan jaga batasan yang sehat, serta atur ekspetasi dan berempati. Lebih lanjut, saat ini sudah tersedia banyak media untuk mencari pertolongan seperti Satgas PPKSP di setiap provinsi,” ungkapnya.

Mengakhiri paparannya, Luvia berharap para generasi muda dapat membentuk pertemanan atau persahabatan yang positif guna melancarkan menggapai cita-cita dan menyehatkan mental. “Jadilah generasi yang sehat secara fisik dan mental, wujudkan cita-cita kalian dan menjadi kebanggaan orang tua dan bangsa,” tutup Luvia.(Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *