Yurman Hamedi : Hanya Bengkulu Yang Antri dan Sulit Untuk Dapat BBM
Bengkulu – Dari Fraksi Persatuan Nurani Indonesia (PNI) DPRD Provinsi Bengkulu menegaskan meminta agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) BBM yang semakin langka dan sulit di Bengkulu. Sebab kondisi seperti saat ini antrian panjang hampir diseluruh SPBU di Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan BBM akan berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Perekonomian daerah tertahan di SPBU oleh Pertamina, “Saya dalam perjalanan pulang ke Bengkulu dari Sumatera Barat. Di Kabupaten Solok Selatan dan beberapa daerah Kabupaten yang kami lalui tidak ada antrian kendaraan baik solar maupun pertalite di SPBU daerah lain. Tapi kenapa ketika kita tiba di Bengkulu kondisinya sangat berbeda, bahkan saat saya di Solok Selatan, itu kami dipanggil oleh petugas SPBU nya untuk mengisi BBM tanpa antri. Jadi ini ada sebuah ketidakadilan terhadap daerah kita. Ada apa ini? Kemarin minggu lalu saat paripurna pengesahan APBD Perubahan saya secara resmi sudah menyampaikan kepada pimpinan DPRD Provinsi untuk dibentuk saja Pansus menelusuri Pertamina dan penyaluran BBM diseluruh SPBU di Provinsi Bengkulu, kenapa bisa sangat sulit mendapatkan BBM di Bengkulu? Menurut kami Pertamina perlu di audit,” desak Ketua Fraksi PNI DPRD Provinsi Bengkulu H.Yurman Hamedi S.Ip, Minggu (2/10).
Sebelumnya dari rombongan supir angkutan logistic Bengkulu juga sudah melakukan aksi mogok di Pelabuhan akibat sulitnya mendapatkan BBM dan perlakuan yang dirasa tidak adil bagi para supir kendaraan angkutan beroda enam, “Yang jadi persoalan, kini bukan hanya BBM Bersubsidi. Yang non subsidi pun sulit didapatkan di Bengkulu. Untuk tarif angkutan, kita sudah sepakat sebelumnya akan disesuaikan, akan tetapi BBM nya harus ada. Jika tidak ada bagaimana kendaraan mau beroperasional,” tegas Yurman. (09/ADV)