Alaku
Alaku
Daerah  

KHUTBAH JUMAT: Menyongsong Tahun Baru Hijriah 1447 H

Cloud Hosting Indonesia

Fatkur Rohman, M.Pd.I
Penyuluh Agama Islam Non PNS
KUA Singaran Pati

Dengan Refleksi Budaya Tabot, Semangat Hijrah, dan Budaya Anti Korupsi

KHUTBAH PERTAMA
الحمد لله الذي له ما في السموات وما في الأرض، له الحمد في الأولى والآخرة، نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم صلّ وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Hadirin Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Melalui mimbar khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para jamaah sekalian:
marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kadar ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takwa dalam arti yang sebenarnya, yaitu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sesungguhnya, tidak ada perbedaan derajat antara satu manusia dengan lainnya kecuali dengan takwa. Maka alangkah bahagianya orang-orang yang termasuk dalam golongan muttaqien, karena mereka akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah kelak.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Hanya sepekan lagi kita akan mengakhiri bulan Dzulhijjah dan menyambut datangnya bulan Muharram, sebagai awal tahun baru Islam 1447 Hijriah.
Mari kita panjatkan rasa syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan nikmat umur, nikmat kesehatan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri di tahun-tahun yang terus bergulir ini.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Hadirin Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Sebagai bentuk meningkatkan iman dan takwa, maka melalui momentum tahun baru hijriyah ini, marilah kita menengok kembali sejarah besar umat Islam: peristiwa hijrah Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat beliau dari Makkah ke Madinah.
Hijrah bukan semata-mata berpindah tempat, melainkan juga perjuangan untuk mempertahankan iman, menyelamatkan akidah, dan menegakkan nilai-nilai Islam.
Meski penganiayaan, siksaan, dan tekanan datang dari kaum Quraisy, tak satu pun sahabat Nabi murtad atau berpaling dari Islam.

Sebaliknya, mereka justru semakin kokoh karena iman.
Hijrah adalah simbol kekuatan spiritual dan pengorbanan.
Para sahabat rela meninggalkan rumah, keluarga, dan harta benda mereka demi menjaga keimanan.
Dari peristiwa itu kita belajar, bahwa iman yang kokoh melahirkan ketenangan dan kekuatan menghadapi segala ujian hidup.

KHUTBAH KEDUA
الحمد لله حمدًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى، والصلاة والسلام على خاتم الأنبياء والمرسلين، وعلى آله وأصحابه أجمعين.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Momentum hijrah selalu relevan dalam kehidupan kita hari ini. Hijrah harus dimaknai secara spiritual dan sosial.
Kita berhijrah dari perilaku buruk menuju akhlak mulia.
Kita berhijrah dari sifat korup menuju sifat amanah.
Kita berhijrah dari pertikaian menuju perdamaian dan persatuan.
Di Bengkulu, budaya Tabot adalah salah satu bentuk semangat spiritual masyarakat menyambut Tahun Baru Islam.
Tabot bukan sekadar tontonan budaya, tapi mari kita jadikan sebagai refleksi ruhani, untuk bangkitkan semangat keimanan, perdamaian, dan perubahan sosial.
Tidak ada sambutan tahun baru Islam yang semeriah di bumi merah putih Provinsi Bengkulu. Tapi semoga kemeriahan itu tidak kosong dari nilai. Jangan hanya ramai di luar, tapi hampa di dalam.
Mari kita jadikan tahun 1447 H sebagai momentum perubahan akhlak dan budaya.
Sudah saatnya kita ubah stigma lama:
“Bengkulu lubuk kecik, buayo banyak,”
menjadi
“Bengkulu lubuk kecik, indah nan elok, jujur dan ramah penghuninya.”
Kita budayakan anti korupsi sebagai bagian dari takwa. Kita ciptakan perdamaian sebagai benteng persatuan bangsa. Kita wariskan nilai hijrah bukan hanya lewat kata-kata, tapi melalui aksi nyata dalam kehidupan sosial kita.
Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 10:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu.” (QS. Al-Hujurat: 10)

DOA PENUTUP KHUTBAH
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم اجعل عامنا هذا عامًا مباركًا، عامًا من الهجرة إلى الخير، عامًا من الصدق والأمانة، والنزاهة والعدالة.
Ya Allah, jadikanlah tahun baru hijriyah ini sebagai titik balik hidup kami menuju hidayah dan perbaikan diri.
Ya Allah, berkahilah tanah Bengkulu ini. Jadikanlah masyarakatnya jujur, damai, dan amanah.

Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat iri, dengki, fitnah, dan korupsi. Jadikan kami bagian dari orang-orang yang mencintai negeri ini dengan perbuatan, bukan hanya ucapan.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
أَقِمِ الصَّلَاةَ، يَرْحَمْكُمُ اللَّهُ.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *