Bengkulu – Kementerian Sosial melalui Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu melakukan respon cepat kepada remaja dengan disabilitas fisik. Remaja 19 tahun asal Bengkulu Utara (BU) ini kaki dan tangannya mengecil serta kaku. Selama ini remaja tersebut belum pernah mendapatkan perawatan medis.
Dari asesmen terhadap keluarga, diketahui sejak usia 4 hari Ari, remaja tersebut pernah mengalami panas tinggi dan kejang. Setahun kemudian, perkembangan tulang tangan dan kaki Ari terlihat tidak normal.
Mendapatkan informasi tentang Ari, Kepala Sentra “Dharma Guna” Syam Wuryani menginstruksikan jajarannya untuk melakukan respon cepat. “Tim Sentra kemudian melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara dan Puskesmas Kecamatan Lais untuk mengetahui kondisi kesehatan Ari,” kata Syam Wuryani.
Hasil pemeriksaan dan diagnosa dr. Sondang dari Puskesmas Kec. Lais, Ari mengalami sakit poliomyelitis (penyakit virus polio). Dokter menganjurkan Ari dirujuk ke dokter syaraf. Selasa lalu (14/02), perawat Sentra “Dharma Guna” mendampingi pemeriksakan kesehatan Ari ke dokter spesialis syaraf di Rumah Sakit Ummi Bengkulu. Hasil pemeriksaan menunjukkan Ari menderita sakit Cerebral Palsy yaitu penyakit gangguan perkembangan otak yang disebabkan oleh kejang berulang.
Selain diberikan obat untuk mengurangi gejala seperti nyeri otot dan susah makan, Ari juga menjalani fisioterapi di RSUD M. Yunus Kota Bengkulu.
Fisioterapi dijadwalkan dua kali seminggu untuk mengurangi kaku pada syaraf otot. Melalui fisioterapi, warga Desa Datar Lebar, Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara ini ditargetkan bisa duduk.
Selain membuka akses layanan kesehatan untuk Ari, Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu juga memfasilitasi secara penuh segala kebutuhan Ari termasuk tempat tinggal sementara (shelter) di Sentra, permakanan, dan segala kebutuhan lainnya.
Rincian bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang diberikan selama masa pengobatan ini ialah bantuan perawatan diri Activity Daily Living (handuk, sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci), sandang (kaos dan celana), alas untuk berbaring/ playmat, nutrisi (minuman jus kemasan, sari kacang hijau, susu UHT), bola duri untuk terapi motorik tangan dan kursi roda adaptif untuk mobilisasi Ari.
Jasuli, orangtua Ari mengucapkan banyak terimakasih kepada Kementerian Sosial melalui Sentra “Dharma Guna” Bengkulu yang telah membantu anaknya yang belum pernah sama sekali diperiksakan ke dokter dan sekarang Ari sudah mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Sehingga bisa membawa Ari melakukan fisioterapi ke rumah sakit di Bengkulu.
Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu akan terus memantau kondisi Ari selama melakukan fisioterapi di Bengkulu. Harapannya, setelah melakukan fisioterapi tulang kaki dan tangan tidak menjadi kaku. (Iwan)