Bengkulu – Penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan dua sistem dimana pertama kesepakatan penetapan harga dengan dilakukannya rapat tatap muka langsung diantara stakeholder yang terkait, yang kedua berdasarkan invoice-invoice yang masuk ke dalam tim perumus.
Untuk periode 14 September 2022 ini kesepakatan penetapan harga TBS kelapa sawit dilakukan berdasarkan rapat tatap muka yang diselenggarakan di Adeeva Hotel, Pantai Panjang, Kota Bengkulu.
Rapat tim penetapan harga TBS kelapa sawit dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Ir. Ricky Gunarwan. Rapat ini diikuti oleh perwakilan Dinas kabupaten/kota, perwakilan DPRD Provinsi Bengkulu dalam hal ini diwakili oleh Usin Abdisyah Putra, perwakilan dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS), perwakilan dari asosiasi kelapa sawit dan perwakilan dari para petani. Pada rapat penetapan TBS kelapa sawit kali ini mendatangkan Prof. Dr. Ponten M. Naibaho yang termasuk dalam tim pakar penetapan harga TBS kelapa sawit Sumatera Utara.
Dalam rapat ini dicapai kesepakatan untuk harga di tingkat pabrik sebesar Rp. 1.979, 23 per kilogram dengan harga terendah diangka Rp. 1.698,45 per kilogram dan harga tertinggi diangka Rp. 2.260,02 per kilogram dengan toleransi 5 % didapatlah angka Rp. 1.880,27 per kilogram.
“Kami meminta agar PKS dapat mematuhi dan menerapkan harga baru TBS kelapa sawit ini, dan meminta kepada Dinas Kabupaten untuk memantau harga ini dan melaporkan kepada kami apabila ada PKS yang tidak patuh sesuai dengan kewenangan Permentan No. 01 Tahun 2018 Kepala Dinas bisa merekomendasikan untuk memberi teguran hingga penutupan PKS.” jelas Kadis.
Sementara itu dalam rapat penetapan harga TBS kelapa sawit ini juga disinggung mengenai harga cangkang dari kelapa sawit. “Pada pertemuan penetapan harga TBS berikutnya mengenai harga cangkang kami minta untuk dilaporkan kepada kami dan itu dalam hal penetapannya diluar harga penetapan TBS kelapa sawit, yang nantinya ada berita acara tersendiri.” pungkas Kadis.(cw1/Adv)