Alaku
Alaku
Daerah  

Nasib Angkot Kota Bengkulu, Hidup Segan Mati Tak Mau

Cloud Hosting Indonesia

Bengkulu – Angkutan Kota (Angkot) di Kota Bengkulu saat ini sudah banyak berkurang, dimana dari sebelumnya menjadi moda transportasi primadona bagi warga kota.

Banyak faktor yang menyebabkan tergerusnya angkot ini dari transportasi utama warga kota. Seperti disampaikan Yan, salah satu supir angkot kuning yang tinggal di jalan Hibrida, sejak pandemi Covid 19 melanda dunia termasuk di Bengkulu, pendapatan dari supir angkot sangat menurun drastis. “Sewaktu sebelum Covid melanda, pendapatan bersih saya per hari rata-rata seratus ribu rupiah, itu masih cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari keluarga saya.” ujar Yan yang ditemui sebelum waktu sholat Zuhur di Masjid Agung At Taqwa Anggut Atas, Selasa (20/9),

nasib angkot Kota Bengkulu yang semakin sulit, Selasa (20/9)

Saat ini ditambahkan Yan, dengan naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM), penumpang semakin sepi sehingga pendapatan para supir angkot semakin berkurang. “Sepinya penumpang angkot selain karena pengaruh kenaikan harga BBM juga dikarenakan adanya transportasi online yang banyak beredar dan juga banyaknya warga yang memiliki kendaraan pribadi khususnya roda dua.” lanjut Yan berkata lirih.

“Angkot di Bengkulu ini saya istilahkan akan mati suri, atau ada sebuah istilah hidup segan mati tak mau, karena dari pendapatan saja sudah sangat jauh menurun, saat ini rata-rata per hari pendapatan bersih saya sekitar 30 sampai 40 ribu.” tutup Yan dengan senyum kecut.(cw1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *