Bengkulu, – Pemerintah Kota Bengkulu berhasil melakukan upaya-upaya terkait pencegahan stunting. Terbukti, hingga saat ini tidak ada penambahan angka stunting di Kota Bengkulu. Jumlah stunting di Kota Bengkulu tetap di angka 49 dan tidak ada penambahan.
Artinya upaya yang dilakukan Pemkot Bengkulu melalui OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, DP3AP2KB dan kecamatan hingga kelurahan tidak sia-sia.
Kadis Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi membenarkan bahwa tidak ada penambahan angka kasus stunting di Kota Bengkulu.
“Untuk angka stunting saat ini di Kota Bengkulu stagnan, tidak ada penambahan. Jadi angkanya tetap 49. Ini tentu hasil dari upaya kita bersama-sama dengan DP3AP2KB dalam melakukan pencegahan,” ujar Joni.
Apa saja upaya pencegahan untuk menekan angka stunting yang telah dilakukan selama ini? “Kita (dinkes) bekerjasama dengan DP3AP2KB dan dinnas-dinas terkait lainnya banyak memberikan bantuan bila ditemukan anak yang sudah dinyatakan stunting untuk meningkatkan pertumbuhannya,” jelas Joni.
Kemudian terhadap anak yang sudah stunting, lanjut Joni pihaknya bekerjasama juga dengan BazNas Kota Bengkulu untuk memberikan bantuan susu formula. Selain itu, pihak puskesmas juga berperan aktif memantau perkembangannya serta memberikan obat-obatan dan vitamin.
“Kita juga sudah lakukan pencegahan melalui DP3AP2KB dari mulai anak-anak remaja. Jadi anak-anak putri usia sekolah itu kita cek ke sekolah-sekolahnya apabila ada anak yang kurang darah kita berikan tablet tambah darah. Karena stunting itu biasanya dimulai dari ibu yang kurang darah. Kemudian calon pengantin (catin) juga begitu. Lingkar lengannya tidak boleh kurang dari 24 dan harus sehat. Ibu yang sakit juga berpotensi anaknya stunting,” demikian Joni.(Iwan)