Rejang Lebong, – Tim Pengabdian Universitas Pat Petulai bekerja sama dengan Universitas Bengkulu pada tanggal 6 Oktober 2025 telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2025 dengan tema “Revitalisasi Industri Rumah Tangga Kopi Indonesia Makmur (KIM)” yang berlokasi di Desa Dusun Baru II, Kabupaten Bengkulu Tengah. Kegiatan ini diketuai oleh DR. Ir. Damres Uker, M.Sc., dari Program Studi Sains Perkopian Fakultas Pertanian Universitas Pat Petulai.

Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program ini merupakan bentuk kontribusi nyata sekaligus wujud kepedulian perguruan tinggi terhadap penguatan dan keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Bengkulu Tengah.

Industri rumah tangga Kopi Indonesia Makmur (KIM) sendiri telah berdiri sejak tahun 2016 dan menjadi salah satu pelaku usaha kopi lokal yang cukup dikenal.

Namun, sejak tahun 2023, usaha ini mengalami penurunan produksi akibat kenaikan harga bahan baku biji kopi serta kesulitan memperoleh bahan baku berkualitas. Melalui kegiatan pengabdian ini, tim berupaya memberikan solusi konkret untuk membantu pelaku usaha dalam melakukan revitalisasi proses produksi dan memperkuat daya saing produk kopi lokal.

Rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang terencana. Tahap awal diawali dengan kegiatan sosialisasi, yang dihadiri oleh Bapak Anommy Irawan selaku pemilik industri rumah tangga Kopi Indonesia Makmur (KIM), serta seluruh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam kegiatan sosialisasi ini, tim menjelaskan secara rinci tujuan dan rencana pelaksanaan program revitalisasi terhadap industri rumah tangga kopi tersebut.
Selain itu, tim juga melakukan identifikasi terhadap peralatan produksi yang mengalami kerusakan serta berbagai kendala teknis yang dihadapi dalam proses pengolahan kopi.
“Harga kopi yang meningkat saat ini menjadi kendala utama dalam produksi kami, selain harga yang tinggi kami juga terkendala dalam memperoleh biji kopi yang berkualitas. Mengingat di Kabupaten Bengkulu Tengah jumlah petani kopi hanya sedikit” Ujar Pak Anom kepada Tim Pengabdian.

Tahapan kedua pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan mengadakan pelatihan kepada petani kopi yang bertindak sebagai pemasok bahan baku di Industri Rumah Tangga Kopi Indonesia Makmur (KIM).
Kegiatan yang menghadirkan para petani kopi ini membahas tentang mutu kopi yang layak digunakan dan memenuhi standar dalam proses produksi di Industri Rumah Tangga Kopi Indonesia Makmur (KIM). Selain itu, pelatihan ini juga memberikan pemahaman mengenai teknik pascapanen yang baik, seperti proses sortasi, pengeringan, dan penyimpanan biji kopi, agar kualitas bahan baku yang dihasilkan sesuai dengan standar industri. Melalui kegiatan ini diharapkan para petani dapat meningkatkan kualitas hasil panen mereka serta memperkuat kemitraan yang berkelanjutan dengan pihak industri.
Tahap Akhir Pengabdian
Dorong Pemasaran Kopi Bubuk Brand Angkasa
Tahap akhir kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini difokuskan pada upaya memberikan solusi dan pemecahan masalah terkait strategi pemasaran produk kopi bubuk dengan brand Angkasa.
Selama ini, produk hasil olahan Industri Rumah Tangga Kopi Indonesia Makmur (KIM) menyasar segmen pasar menengah ke bawah. Namun, seiring adanya inovasi dalam penggunaan bahan baku yang berkualitas serta perbaikan desain kemasan yang lebih menarik dan profesional, target pasar pun secara bertahap mulai bergeser ke segmen yang lebih luas.
Kekuatan utama Kopi Indonesia Makmur (KIM) tidak hanya terletak pada kualitas bahan baku yang terpilih dan kemasan yang kini tampil lebih menarik serta komersial, tetapi juga pada aspek legalitas produk yang semakin kuat.
Saat ini, KIM telah mengantongi izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), dan nomor izin tersebut telah dicantumkan secara resmi pada label kemasan produk. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Dengan inovasi dan legalitas yang telah dimiliki, produk Kopi Bubuk Angkasa diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih kompetitif serta menjadi kebanggaan masyarakat lokal Bengkulu Tengah.
Selain legalitas, kekuatan utama KIM juga terletak pada penggunaan bahan baku robusta pilihan serta kemasan yang tampil lebih menarik dan komersial.
Produk unggulan Kopi Bubuk Angkasa kini hadir dalam kemasan 125 gram menggunakan standing pouch, dan telah dipasarkan di sejumlah toko oleh-oleh di Kota Curup, Kepahiang, dan Bengkulu. Mengusung moto “Dari Robusta Pilihan, Nikmatnya Menembus Awan,” Angkasa Kopi diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih kompetitif sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu Tengah sebagai produk kopi lokal berdaya saing nasional.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan oleh Tim Dosen Universitas Pat Petulai Ketua Tim : DR. Ir. Damres Uker, M.Sc (Program studi Sains Perkopian), Anggota 1 : Mira Yanuarti, S.P., M.P (Program Studi Agribisnis), Anggota 2 : Fitri Yuwita S, S.Tp., M.P (Program Studi Teknologi Industri Pertanian UNIB) dan mahasiswa Aliyah Ananda Saputri & Ulfa Tania (Program Studi Sains Perkopian).(**)














