Bengkulu – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan (dapil) Kota Bengkulu, Sefty Yuslinah S.Sos, M.AP, menggelar reses dengan para petani di Kelurahan Panorama Kota Bengkulu dan sekitarnya, bertempat di areal persawahan pada Sabtu, (19/3).
Reses yang difasilitasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu dan dihadiri Sekretaris HKTI Provinsi Fadli Manan sempat di warnai turun hujan, namun tidak menyurutkan antusias para petani untuk menyampaikan aspirasinya.
“Alhamdulillah saya merasa bahagia dan senang bisa turun langsung di areal persawahan yang sedang menghijau, habis ditanam, serta bertemu dengan para petani dan telah menyampaikan sejumlah aspirasinya, terutama pupuk subsidi yang pembagian belum merata. Padahal dari dinas teknis sudah menjamin ketersediaannya untuk 250 hektar areal persawahan di Kota Bengkulu,” ungkap Sefty.
Menurut politisi perempuan PKS ini, para petani juga menyampaikan persoalan debit air yang bersumber dari Danau Dendam Tak Sudah yang belum mampu mengairi areal persawahan petani.
Dimana aspirasi tersebut akan menjadi aspirasi pihaknya, dan akan memberikan satu solusi berupa pembangunan 1 sumur bor.
“Karena air sebagai salah satu kebutuhan utama bagi petani dalam mengairi areal persawahan, Insya Allah saya akan memperjuangkan agar bisa dibangun 1 sumur bor bagi petani nantinya. Termasuk mencarikan solusi kepada dinas teknis dalam hal pemusnahan hama tikus,” kata Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi ini yang dalam kesempatan itu juga menyerahkan bantuan bibit sayur-sayuran kepada para petani bersama HKTI Provinsi dan Kota Bengkulu.
Sementara itu, Koordinator Petani Panorama dan Dusun Besar Kota Bengkulu, Buyung Mustofa menyampaikan, masalah utama yang dihadapi petani yakni air. Mengingat debit air yang ada belum mencukupi mengairi areal persawahan petani, sehingga harus menunggu datangnya air hujan.
“Alhamdulillah, para petani bangga dan senang salah satu aspirasinya akan diperjuangkan untuk bisa terealisasi oleh Ibu Sefty, berupa pembuatan satu sumur bor percontohan bagi petani di Kelurahan Panorama dan Dusun Besar ini. Mudah-mudahan percontohan ini berhasil dan dapat mendorong dinas teknis bisa membuatkan nya lagi bagi para petani, karena 1 sumur bor itu hanya mampu mengairi 3 hektar areal persawahan,” terangnya.
Dibagian lain Ketua HKTI Kota Bengkulu Supratman S.Sos, M.Si menambahkan, pihaknya akan terus mendorong dan menyuarakan kepada pemerintah daerah termasuk lembaga legislatif, agar nasib para petani di Kota Bengkulu diberikan perhatian serius.
Mengingat para petani bukan hanya mempermasalahkan air, juga membutuhkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan lain-lainnya.
“Insya Allah, disamping akan terus menyuarakan aspirais petani juga akan memberikan pendampingan, sehingga masalah para petani secara bertahap dapat didengarkan dan direalisasikan pemerintah daerah melalui dinas teknis nantinya,” tukasnya.
Sebelumnya diketahui reses yang mulai dilaksanakan tanggal 15 sampai 19 Maret tahun 2022 ini juga dilaksanakan di Kecamatan Muara Bangkahulu sore Jum’at (18/3). Serta di Auladuna
Dikatakan Sefty, hal ini dilakukannya dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat menjadi Dapilnya.
“Alhamdulillah telah dua hari ini kita melaksanakan amanah reses bagi Dapil Warga Kota Bengkulu kita. Semua aspirasi telah disampaikan masyarakat Kota Bengkulu Insya Allah akan selalu siap kita perjuangkan hingga meja Paripurna,” tutup Sefty. (09/ADV)