Bengkulu – Adapun dari fakta terbaru tentang Kisah Nenek Julaiha (89) warga Desa Tangga Batu Kabupaten Seluma yang sempat viral karena diduga ditinggal anak kandungnya, akhirnya terkuak.
Diceritakan, anak kandung dari Nenek Julaiha, Sutik (56) dirinya tidak berniat untuk menelantarkan ibu kandungnya tersebut.
Kejadian bermula pada saat Sutik menjual rumah dan tanah yang ia tinggali berdua dengan Nenek Julaiha yang berada di Desa Tangga Batu Kabupaten Seluma.
Rumah dan tanah tersebut dijual Sutik secara terpisah kepada dua orang yang berbeda.
Salah satu pembeli hanya membeli tanahnya saja, sedangkan salah satu pembeli lainnya hanya membeli bangunan rumahnya saja.
Namun memang proses jual beli rumah dan tanah tersebut tidak diketahui oleh nenek Julaiha.
Singkat cerita usai transaksi jual beli rumah dan tanah secara terpisah tersebut, pada hari Jumat (15/7) Sutik tanpa berpamitan kepada ibunya pergi ke Kota Bengkulu untuk mencari kontrakan.
Ini lantaran Sutik berencana untuk membuka usaha berjualan sayuran di Kota Bengkulu dari hasil menjual rumah dan tanah tersebut.
Kemudian pada hari Jumat malam, Sutik ditelepon pembeli rumah miliknya yang berencana untuk membongkar rumah tersebut pada hari Sabtu.
Akan tetapi Sutik yang belum kunjung mendapatkan kontrakan, meminta waktu agar pembeli rumah membongkar rumah tersebut pada hari Minggu.
Dengan alasan dirinya belum bisa pulang ke Desa Tangga Batu, karena masih belum mendapatkan kontrakan yang sesuai di Kota Bengkulu.
Namun karena alasan yang belum diketahui, ternyata pembeli rumah memutuskan untuk tetap membongkar rumah tersebut pada hari Sabtu (16/7/2022).
Kebetulan pada saat pembongkaran rumah tersebut, Nenek Julaiha sedang tidak berada di rumah dan tidak mengetahui bahwa rumah dan tanah telah dijual.
Sehingga berapa terkejutnya Nenek Julaiha setelah pada sore hari Sabtu itu, ia pulang dan mendapati rumahnya sudah dibongkar habis.
Sementara itu Sutik sebenarnya sudah berencana untuk menjemput nenek Julaiha pada keesokan harinya yaitu hari Minggu (17/7/2022).
Dikarenakan dirinya baru mendapat kontrakan di Kota Bengkulu pada hari Sabtu (16/7/2022) sore di daerah Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu.
Akan tetapi ternyata pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB, Nenek Julaiha ternyata sudah diantarkan ke UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Kota Bengkulu.
“Sebenarnya bapak nggak niat antar kesini (Panti Sosial) akan tetapi bapak terlambat jemput. Mau dijemput disana besoknya, udah nggak ada katanya udah dijemput kesini karena disana sudah dibongkar,” ungkap Sutik kepada wartawan TribunBengkulu.com, Senin (18/7/2022)
Sebelum meninggal kan Nenek Julaiha, Sutik sempat ingin menitipkan ibunya tersebut ke rumah salah satu anaknya yang berada di Desa Sembayat Kabupaten Seluma.
Akan tetapi Nenek Julaiha menolak keras untuk dititipkan di rumah cucunya tersebut.
“Karena nenek ini udah berapa kali bilang, dia nggak mau disana. Menolak sekali dia disana, nangis dia,” kata Sutik
Sementara itu Sutik baru mengetahui bahwa ibunya sudah dibawa ke Panti Sosial Tresna Werdha setelah mendapat kabar dari salah satu anaknya.
Anaknya sendiri mengetahui kabar tersebut dari postingan di media sosial bahwa Nenek Julaiha telah dibawa ke Panti Tresna Werdha.
Sehingga pada siang hari ini, sekitar pukul 14.45 WIB dirinya didampingi Sekretaris Desa Tangga Batu dan Petugas TKSK Kecamatan Seluma Selatan datang menemui Nenek Julaiha di Panti Sosial Tresna Werdha.
Dari pertemuan tersebut, Sutik menyerahkan sepenuhnya pengurusan ibunya tersebut kepada pihak Paniti Sosial.
Pertama karena alasan ekonomi dan dirinya yang tidak memiliki pekerjaan dan baru mau berusaha mengadu nasib di Kota Bengkulu.
Alasan kedua memang Nenek Julaiha yang mengaku lebih nyaman untuk tinggal di Panti Sosial, daripada harus kembali ikut dengan Sutik anaknya.
“Saya betah, betah nian. Mau tinggal disini. Anak ada satu, tapi nggak sayang sama nenek,” kata Nenek Julaiha saat ditanyai oleh Kepala Panti Sosial Tresna Werdha, Timor Diyanto.(09)