Alaku
Alaku
Daerah  

Kecam Perang Hamas Vs Israel, Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina

Saud El-Hujjaj
Cloud Hosting Indonesia

Penulis –
Saud El-Hujjaj
Founder Rumah Pergerakan
Dan Anggota Majlis Pendidikan Kader dan Sumberdaya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Bengkulu, – Melihat situasi Timur Tengah saat ini konflik dan Perang Hamas Israel khususnya, menurut Founder Rumah pergerakan dan anggota majelis pendidikan kader dan sumber daya insani pimpinan pusat Muhammadiyah Saud El-Hujjaj perlu dicermati beberapa hal sebagai berikut, ” Pertama bahwa jalan perang adalah jalan terakhir dalam penyelesaian konflik yang tidak terkendali. Meskipun demikian, Islam mengajarkan dan menjunjung tinggi etika perang dengan tidak mencederai apalagi membunuh para wanita, orang tua, anak-anak, meruntuhkan gedung dan bahkan menumbangkan atau memotong pohon,” ungkap Saud, Sabtu (14/10).

Kedua, perang antara Hamas dan Israel juga merupakan bukan perang agama Islam. Oleh karena itu bukanlah gerakan perlawanan atau jihad Islam. Dan kedudukan Hamas juga bukan bagian dari gerakan murni pembebasan kemerdekaan Palestina. Karena Hamas adalah irregular army (bukan mewakili tentara negara Palestina) dari kelompok militan sayap kanan di Palestina yang mengatasnamakan Islam. Ketiga mendukung kemerdekaan Palestina adalah keharusan di satu sisi, dan menolak serta mengecam segala macam bentuk kejahatan perang seperti dengan menculik anak anak, memperkosa dan membunuh perempuan serta orang tua, meruntuhkan gedung dan menghancurkan tanaman atau memotong pohon di sisi yang lain. Oleh karena itu, membangun kepeloporan diplomasi dalam memperjuangkan Palestina merdeka adalah kewajiban umat Islam dan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Empat, Mengecam tindakan kejahatan perang yang dilakukan oleh siapapun, baik Hamas ataupun Israel, dalam bentuk penodaan terhadap nilai nilai etika perang seperti penyanderaan dan pembunuhan terhadap anak anak, perempuan dan orang tua, serta penghancuran gedung dan membumihanguskan lingkungan. Kelima, Mendorong dan menekan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan misi perdamaian Internasional dalam rangka menyelamatkan dampak kejahatan perang ke wilayah Israel dan Gaza Palestina,” terang Saud yang juga menjabat sebagai Dirut PT. BM tersebut.

Demikian pernyataan sikap ini disampaikan sebagai bagian dari pentingnya perdamaian,perlindungan hak kemanusiaan dan mengecam atas perilaku kejahatan perang. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *