Alaku
Alaku

Lakukan Pemantapan TP2S, Wagub Imbau Kerja Sama Terpadu Atasi Stunting

Cloud Hosting Indonesia
Wagub foto bersama tim P2S Bengkulu, kemarin (14/6)

Bengkulu – Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Dr E H. Rosjonsyah Syahili selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Provinsi Bengkulu kembali angkat bicara tentang pencegahan stunting.

Rosjonsyah meminta semua TP2S bergerak bersama atasi stunting. Semua harus berperan aktif dalam pelaksanaan program pembangunan khususnya penanganan masalah stunting di Bumi Rafflesia yang masih terbilang tinggi.

Hal itu disampaikan Wagub Rosjonsyah pada saat Rapat Pemantapan Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu di Gedung Serba Guna (GSG) Pemprov, Selasa ( 14/6)

“Saya minta agar tim yang sudah di SK segera menjalankan programnya. Masalah inti stunting ini soal gizi dan kebersihan. Misalkan belum terpenuhinya ketercukupan gizi beragam dan seimbang, lalu akses air bersih, jamban sehat dll.,” kata Rosjonsyah.

“Program mengatasi stunting ini sudah terdapat di setiap OPD. Mulai dari meruba prilaku, bangunan fisik semua sudah lengkap dan jelas tinggal tancap gas menjalankan untuk menurunkan angka stunting di Bengkulu menjadi 12% pada tahun 2024 nanti,” sambungnya.

Lanjut Wagub, dirinya akan mengontrol langsung program yang dijalankan untuk percepatan penurunan stunting di OPD masing-masing dan akan turun langsung ke lapangan.

Wagub juga berpesan menurunkan angka dari 22% menjadi 12% itu tentu harus ada kerjasama, kolaborasi dan bersama bergerak secara terpadu.

“Persoalan stunting ini juga mencakup permasalah nasional, jadi memerlukan kerja sama dan terpadu lintas sektor,” ucap Rosjonsyah.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah konvergensi. Seperti membentuk TP2S provinsi, kabupaten/kota hingga kelurahan/desa.

Selain itu, di Bengkulu terdapat Satuan Tugas (Satgas) TP2S Provinsi Bengkulu hingga kabupaten/kota

“Kita memiliki misi tidak hanya menurunkan angka, tapi juga menghilangkan stunting. Untuk mewujudkan itu, langkah yang kita ambil adalah membuat sebuah wadah untuk koordinasi dan kolaborasi secara terpadu. Baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi, LSM dan media masa. Tim TPPS ini sudah terbentuk dari pusat hingga ke desa – desa untuk mengatasi stunting,” jelas Rusman.

Pembentukan tim jelas Rusman merupakan upaya menurunkan angka stunting sesuai target Provinsi Bengkulu yakni 12,55 % pada 2024. Angka ini lebih kecil dibanding dengan target nasional sebesar 14% untuk target penurunan stunting tahun 2024.

“Dari tim yang sudah terbentuk, kita analisa juga pendataan progres penurunan stunting ini, serta setiap kegiatan yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting, yang kita ketahui berdasarkan data bahwa angka stunting di Provinsi Bengkulu sebesar 22,21%, tentunya perlu kerja keras untuk mencapai target provinsi pada 2024 menjadi 12,55%,” tutup Rusman.(09)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *