Bengkulu,- Dalam pembagian zakat dari Muzaki (pemberi zakat) dan dari dana APBD yang akan dilakukan oleh BAZNAS Kota Bengkulu di beberapa titik di kecamatan se- Kota Bengkulu, mendapat perhatian berbagai pihak. Salahsatunya datang dari Anggota DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran, SE, Selasa (1/10).
Irman mengungkapkan, memasuki masa kampanye pemilihan walikota (Pilwakot) yang sedang berlangsung saat ini, diharapkan agar pengurus Baznas Kota Bengkulu tidak melakukan gerakan politisi zakat untuk kepentingan parpol dan paslon tertentu.
“Kegiatan Baznas jangan ada unsur politik dan harus murni menjalankan tupoksinya apalagi pembagian tersebut bertepatan dengan masa kampanye,” ujarnya.
Sambung Irman, Apalagi bila dalam penyaluran zakat tersebut ada mengundang salah satu Paslon dalam hajatan di Kota Bengkulu.
“Kalau nanti kita menemukan adanya indikasi politisasi dalam pembagian tersebut kita akan melakukan tindakan sesuai dengan tupoksi kita sebagai Anggota DPRD kota Bengkulu,” tegas Irman Sawiran.
Irman mengungkapkan, Pengurus Baznas Kota Bengkulu itu bertugas sebagai pengelola kepercayaan umat dalam menyalurkan zakat, tidak dibenarkan bila ada politisasi dalam pembagian zakat, yang dapat merusak kepercayaan tersebut.
“Selain itu apalagi pengurus Baznas memiliki kode etik, seluruh pimpinan dan amil zakat, baik di level Baznas maupun lembaga amil zakat (LAZ), tidak boleh melakukan kegiatan politik praktis. Dan itu ada aturannya. Jadi jangan sampai nama baik Baznas tercoreng bila ada melakukan politisasi pembagian zakat,” bebernya.
Lebih lanjut ditegaskan Irman, bahwa Baznas dalam menyalurkan zakat bila ingin mengundang tokoh masyarakat harus transparan. Termasuk juga bila ingin mengundang para calon walikota dan wakil walikota ataupun tokoh politik parpol secara fair harus diundang semuanya.
“Sebab masa kampanye saat ini rawan dan rentan terhadap isu isu politisasi terkait bantuan langsung, hibah dan lain lain. Makanya kita berharap juga bawaslu mengawasi ketat dilapangan bila ada temuan dan laporan masyarakat kalau ada muatan politik yang mendompleng dalam kegiatan seperti itu,” beber Politisi yang dikenal kritis ini.(Nasti)