Rejang Lebong, – Wisata berbasis olahraga (sport tourism) di Kabupaten Rejang Lebong terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Kegiatan Open Tandem Paralayang yang digelar di kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB) sejak 4 Oktober hingga 4 November 2025 menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Langit DMHB kini dipenuhi warna-warni parasut yang melayang indah, menambah daya tarik kawasan wisata andalan Rejang Lebong tersebut. Tak berhenti di situ, tim paralayang juga mulai melakukan survey lokasi baru di Bukit Basah, Kecamatan Curup Utara, untuk dikembangkan sebagai spot terbang kedua di daerah ini.
Ketua Harian Komite Paralayang Indonesia (KPI) Rejang Lebong, Ruly Sumanda, menyebut kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan langkah strategis mempromosikan wisata petualangan di daerah. “DMHB sudah jadi ikon wisata. Sekarang kami ingin menambah sensasi baru dengan menghadirkan pengalaman melihat Curup dari udara,” ujar Ruly, Rabu (8/10).
Ruly menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap olahraga udara ini sangat tinggi. Banyak pengunjung rela antre untuk mencoba terbang tandem bersama pilot profesional. Dampaknya pun terasa bagi ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM, pedagang kaki lima, hingga penyedia jasa parkir.
Sementara itu, hasil survei awal menunjukkan Bukit Basah memiliki potensi besar untuk dijadikan lokasi terbang baru dengan arah angin ideal dan panorama alam menawan. “Jika dikembangkan, Bukit Basah bisa jadi destinasi unggulan paralayang setelah DMHB,” tambah Ruly.
Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong, Riki Irawan, S.Sos, M.Si, menilai sport tourism di daerah kini semakin naik kelas. “Paralayang terbukti efektif sebagai promosi wisata sekaligus penggerak ekonomi masyarakat. Kami ingin menjadikannya event tahunan,” ujarnya optimistis.
Dengan dua destinasi unggulan—DMHB dan Bukit Basah—Rejang Lebong kian mantap menegaskan diri sebagai kota wisata alam dan petualangan di Provinsi Bengkulu.(**/Iwan)
