Bengkulu — Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo ditujukan membuka akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Tidak hanya menyampaikan materi akademik, Sekolah Rakyat juga dirancang sebagai wadah pembentukan karakter, keterampilan hidup, dan pola pikir positif agar mampu memutus rantai kemiskinan secara berkelanjutan.
Mendukung arah tersebut, Unit Penunjang Akademik Bimbingan dan Konseling (UPA-BK) Universitas Bengkulu hadir memberikan motivasi serta dukungan psikososial kepada 90 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 6 Kota Bengkulu, Sabtu (25/10/2025).
Kepala UPA-BK Unib, Yessilia Osira S.Sos., MP menekankan pentingnya pengenalan “konsep diri” sebagai pijakan awal siswa membangun rencana hidup dan meraih cita-cita. “Ketika seseorang memahami siapa dirinya, apa potensinya, dan kemana ia akan menuju, maka langkah untuk maju tidak lagi sekadar dugaan, melainkan terarah,” ujarnya di hadapan peserta.
Selain itu, konselor UPA-BK Rosi I Vini Siregar S.Sos., M.Kesos menguatkan siswa dengan motivasi untuk menjaga daya tahan mental saat menjalani aktivitas belajar. Dukungan psikososial ini dinilai penting guna membangun keberanian, kebiasaan positif, dan kesiapan menghadapi tekanan hidup nyata.
Pada penutup kegiatan, siswa dibekali karakter kunci untuk mencapai kesuksesan: tekad dan kemauan keras, disiplin, integritas, pengelolaan waktu, kemampuan belajar berkelanjutan, fokus pada tujuan, serta kreativitas dalam mencari solusi. Nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi modal mental siswa SRMA untuk keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pintu pendidikan. (Adek)














