Bengkulu – Terobosan untuk perubahan di internal KONI Bengkulu terus berjalan baik. Setelah menyusun komposisi personalia, KONI kembali menggelar penguatan kapasitas lembaga dengan kegiatan Penguatan Organisasi Keolahragaan bertema Manajemen Pembinaan Organisasi dan Manajemen Sistem Pelaporan Keuangan bagi KONI dan Cabang Olahraga, Selasa (12/4).
Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu Dedy Ermansyah SE mengatakan, kegiatan tersebut bertolak dari kondisi-kondisi di masa lalu dimana KONI kerap terjerat persoalan yang mengganggu kinerja organisasi dan prestasi cabor.
“Kita harapkan dengan adanya ini kita satu visi, termasuk dengan pengurus KONI di daerah dan pengurus cabor. Sehingga kejadian-kejadian yang dulu tidak terulang lagi. Ini merupakan langkah awal kita untuk membawa KONI Bengkulu sesuai komitmen saya sejak awal dimana kita ingin agar KONI kedepan lebih baik, lebih sehat dan bersih kemudian dunia olahraga kita semakin maju,” ungkap Dedy Black panggilan akrab Ketum KONI Bengkulu tersebut, Selasa (12/4).
Mantan Wagub yang juga sempat merasakan menjadi Plt Gubernur Bengkulu tahun 2020 lalu itu menegaskan, personalia pengurus KONI saat ini terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang dan profesi. Namun semua punya komitmen untuk memajukan olahraga Bengkulu. Ia menyebut keterlibatan Kepala BPKP Bengkulu sebagai pemateri sekaligus ketua audit internal KONI.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini kita bisa mewujudkan apa yang menjadi tujuan pembangunan olahraga ini,” imbuh Dedy.
Di sisi lain, Dedy mengakui alokasi anggaran KONI tahun ini relatif kecil jika dibandingkan dengan anggaran KONI sebelumnya. Namun ia menilai nilai anggaran yang kecil bukan halangan bagi KONI untuk melaksanakan sejumlah agenda kerja yang sudah ditetapkan, salah satunya adalah pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov.
“Untuk persoalan operasional dan honor kawan-kawan di kepengurusan KONI memang masih menunggu penandatanganan NPHD. Mudah-mudahan bisa direalisasikan dalam waktu dekat sehingga kawan-kawan bisa bekerja dengan nyaman,” tukasnya.
Kepala BPKP Bengkulu Iskandar Novianto mengatakan apa yang dilakukan KONI dalam rapat kerja kali ini merupakan salah satu upaya mengembalikan kepercayaan publik. Sebab publik perlu tahu apa yang akan dilakukan KONI dalam membangun olahraga Bengkulu.
“Jadi kita harus segera melangkah secepat dan sebaik mungkin. Kepercayaan publik harus kita raih dulu. Kita membuat suatu sistem atau mekanisme yang tepat termasuk bagaimana penyaluran dana-dana cabor nanti sehingga tergambar sistem yang akuntabel,” jelasnya.
Iskandar menguraikan, di periode KONI yang baru ini setiap penggunaan anggaran oleh cabang olahraga tidak lagi hanya berdasrkan program kerja satu tahun melainkan anggaran berbasis kinerja. “Jadi mereka kerja dulu, bikin spj dulu baru dikucurkan anggarannya. Nanti bertahap seperti itu supaya tak ada kebobolan anggaran lagi,” katanya.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu Daud Abdullah mengatakan, langkah awal yang ditempuh KONI dengan menggelar penguatan organisasi ini sangat tepat. Apalagi soal pelaporan keuangan yang selama ini selalu menjadi persoalan. Abdullah juga mengapresiasi komposisi pengurus KONI yang beragam namun punya komitmen kepada olahraga.
“Semoga keberagaman komposisi ini bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi KONI,” imbuhnya.
Menurut Abdullah, titik nol KONI adalah memang membenahi tata kelola dan manajemen organisasi. Sehingga arah organisasi menjadi jelas. Tak hanya KONI tapi juga di tingkat cabang olahraga. “Lalu bagaimana KONI terkoneksi dengan baik dengan pemerintah daerah. Karena sekuat apa pun kita kalau tak ada kerja sama tidak mungkin bisa,” katanya.
Abdullah juga mengingatkan orientasi atau capaian yang harus diwujudkan dalam pembinaan olahraga, yakni prestasi tingkat nasional. Ia berharap KONI Provinsi dan Kabupaten/Kota berorientasi kepada target tersebut. “Kita mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2021 tentang sistem keolahrgaan nasional,” kata Abdullah.(09)