Bengkulu, – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah dalam kesempatan workshop fasilitasi proses kreasi, distribusi, konsumsi, dan konservasi ekonomi kreatif mengatakan pariwisata di provinsi Bengkulu harus digenjot.
Acara yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Bengkulu mengusung tema penguatan ekosistem ekonomi kreatif melalui Bengkulu creative hub diikuti oleh 100 pelaku UMKM dari 17 subsektor industri ekonomi dan kreatif yang dilaksanakan di Hotel Wilo pada Selasa (9/7).
Dikatakan Sefty bahwa pariwisata Bengkulu ini luar biasa dan harus dikenal oleh dunia.
“Jadi memang sektor pariwisata provinsi Bengkulu yang terbentang dari ujung muko-muko sampai ke Kaur sangat luar biasa, kita ada juga produk makanan yang sudah mendunia seperti kerupuk ommey olahan ikan tenggiri yang sudah sampai keluar negeri Malaysia dan lainnya” ungkap Sefty
Selanjutnya Sefty menyarankan agar Transportasi menuju Bengkulu harus dikemas semakin murah, ia menyarankan agar PT. dirgantara yang menaungi transportasi udara untuk menyediakan harga tiket yang murah
“Tadi ada perwakilan PT. dirgantara yang hadir, saya sampaikan untuk memikirkan bagaimana caranya agar harga tiket pesawat kembali seperti dulu berkisar antara 500-700 sebab dengan demikian kita yakin dengan begitu wisatawan akan berbondong-bondong datang ke Bengkulu dan otomatis mendongkrak ekonomi khususnya dari sektor pariwisata”. Tutup Anggota DPRD provinsi Bengkulu yang digadang akan maju pada pilkada mendatang
Disisi lain, Kadis Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar mengajak pelaku UMKM Bengkulu untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas produk dan kemasan.
“Saya semalam di festival tabur 2024 makan kerupuk tuiri, saya makan enak dan saya baru tau itu hasil olahan tulang ikan tenggiri, ini termasuk produk unggulan yang bisa dibanggakan dari rasa hingga kemasan sudah sangat layak bersaing dengan produk luar”. kata Murlin
selanjutnya Murlin juga menyampaikan, Pemerintah siap mensupport dan memfasilitasi UMKM agar mendapat Hak merk
“Kita berharap bapak/ibu yang hadir segera mendaftarkan merknya ke HKI ( Hak Kekayaan Intelektual) agar nama produk kita paten dan tidak diakui oleh manapun, termasuk kami juga terus mendaftarkan budaya asli Bengkulu agar tidak diklaim negara lain”. Tutup Murlin.(Nasti)
