Alaku
Alaku

Program Makan Bergizi Gratis Ini Kata Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin

Cloud Hosting Indonesia

Bengkulu – Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin, menyampaikan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah sebagai langkah mempersiapkan generasi unggul Indonesia. Sultan menegaskan, program ini wajib didukung semua pihak, termasuk masyarakat, karena manfaatnya yang berdampak jangka panjang.

“Program ini sangat baik dan tidak boleh berhenti karena keterbatasan anggaran. Oleh sebab itu, kami mendorong masyarakat, khususnya yang mampu, untuk turut berkontribusi melalui zakat, infaq, dan sedekah (ZIS),” ujar Sultan dalam wawancara di Bengkulu.

Menurutnya, pembiayaan dan pelaksanaan program MBG menjadi domain pemerintah, sedangkan pengawasan harus melibatkan parlemen dan masyarakat. Namun, anggaran pemerintah yang terbatas menjadi tantangan. Dengan target 83 juta anak penerima manfaat, program ini membutuhkan anggaran hingga Rp210 triliun, tiga kali lipat dari dana yang dialokasikan pemerintah saat ini.

Sultan mengusulkan agar Badan Zakat Nasional (Baznas) serta lembaga zakat NU dan Muhammadiyah mengkaji skema pembiayaan MBG melalui dana ZIS. “Potensi ZIS di Indonesia mencapai Rp300 triliun per tahun. Jika dikelola profesional, program seperti MBG dapat berjalan tanpa hambatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sultan merekomendasikan penggunaan dana ZIS untuk sekolah tertentu yang memenuhi syarat sebagai penerima zakat. Hal ini untuk memastikan penyaluran tepat sasaran dan tidak membebani masyarakat. Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat Indonesia, termasuk beberapa tokoh yang secara pribadi rutin membagikan makanan gratis ke sekolah-sekolah.

“Kita perlu membuka ruang partisipasi bagi masyarakat dan swasta untuk mendukung program ini. Bahkan, jika perlu, dana hasil korupsi atau aset negara yang diselamatkan dapat dialokasikan untuk MBG,” tambahnya.

Sultan menegaskan, DPD RI berkomitmen untuk mengawasi program ini agar berjalan baik dan transparan. Ia juga mengingatkan bahwa partisipasi melalui ZIS bersifat sukarela, sehingga tidak membebani masyarakat yang kurang mampu.

“Program MBG adalah langkah besar menuju bangsa yang unggul. Kami hanya memancing keterlibatan semua pihak agar keberhasilan program ini menjadi tanggung jawab bersama,” tutupnya.(Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *