Bengkulu – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu mengadakan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Tuntutan aksi mereka ini adalah menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah.
Diawali orasi oleh para komisariat HMI di depan gedung DPRD Provinsi yang menuntut untuk dapat masuk ke gedung dan bertemu dengan anggota dewan. Aparat kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Kota Bengkulu AKBP. Pol. Andi Dady bersikukuh menghadang para mahasiswa agar tidak masuk ke gedung dewan. Akhirnya aksi dorong antara pihak aparat dan mahasiswa tidak terelakan, sehingga peserta aksi bisa masuk sampai ke pelataran gedung dewan,.Sempat sedikit ricuh dimana anggota HMI dan pihak aparat ada yang mengalami cidera, salah satu anggota HMI yang terluka yakni Fadil dari Komisariat Pertanian UNIB.
Terlihat anggota dewan yang ada dilokasi antara lain Dempo Xler dari Partai Amanat Nasional, Suimi Fales dari Partai Kebangkitan Bangsa, Raharjo Sudiro dari Partai Golkar dan Usin Abdisyah dari Hanura.
Menurut Dempo Xler, salah satu anggota dewan yang ada di lokasi menyatakan tugas mahasiswa merupakan kontrol sosial di masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. “Kalau hari ini adik-adik mahasiswa dari HMI melakukan aksi unjuk rasa terhadap kebijakan Pemerintah yang akan menaikan harga BBM itu sah-sah saja, asal dilakukan dengan prosedur yang benar, walaupun tadi sempat ricuh, itu merupakan hal biasa dalam dinamika demokrasi.” ujar Dempo.
Setelah negoisasi antara pihak aparat dan anggota HMI tidak kunjung menemui titik temu, akhirnya mahasiswa HMI menggelar Jumpa Pers di pelataran gedung dewan yang inti dari jumpa pers adalah ke depan akan melakukan aksi yang lebih dari hari ini. “Hari ini ada 4 orang kawan kami yang terluka, untuk itu kami akan mengadakan konsolidasi internal dimana akan melakukan aksi yang lebih besar dari hari ini yang lebih banyak melibatkan anggota kami lainnya.” ujar Maulana Taslam, Ketua HMI Cabang Bengkulu.(cw1)